Mobil listrik (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyatakan telah menyiapkan anggaran investasi pada tahun ini sebesar Rp7 triliun. Sebagian besar dialokasikan untuk pengembangan rantai pasok baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) hingga penyelesaian fasilitas smelter alumunium.
"Jadi secara anggaran kami total investasi tahun ini adalah sebesar Rp7 triliun, atau kisarannya sekitar 500 juta dolar AS. Sebagian besar adalah untuk investasi dalam proyek-proyek pengembangan seperti untuk pembangunan ekosistem baterai EV," kata Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Antam Arianto Sabtonugroho Rudjito di Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Ia mengatakan, melalui anggaran tersebut juga pihaknya akan melakukan pembaharuan fasilitas logam mulia di Gresik, Jawa Timur, serta menuntaskan pembangunan proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat.
Antam optimistis keuangan yang dimiliki perusahaan bisa menopang kemajuan perseroan ke depan. Sebab, saat ini perusahaan pelat merah tersebut tidak memiliki utang ke bank dalam neracanya.
"Sehingga menurut kami posisi keuangan Antam itu sangat kuat untuk menopang pertumbuhan ke depan. Itulah alasannya kenapa kami sedang menjajaki pendanaan dari perbankan untuk membiayai total investasi tahun ini," katanya.
Antam membagikan dividen sebesar Rp3,6 triliun atau Rp151,77 per lembar saham pada tahun buku 2024.
Keputusan pembagian dividen tersebut disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Antam di Jakarta, Kamis.
Direktur Utama Antam Achmad Ardianto menyatakan pembagian dividen tersebut merupakan bukti komitmen pihaknya untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham, serta menjadi katalis positif dalam memajukan ekonomi nasional.
"Pembagian dividen ini bukan hanya mencerminkan kinerja keuangan yang sehat, tapi juga menjadi katalis positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Ardianto yang merupakan Direktur Utama Antam yang baru menggantikan Nicolas D Kanter menyatakan, nilai dividen tersebut merupakan hasil 100 persen laba perusahaan yang mencapai Rp3,6 triliun pada periode yang sama.
sumber : Antara