Calon penumpang pesawat melihat informasi jadwal keberangkatan di Terminal Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (18/6/2025).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara I Gusti Ngurah Rai terus meningkatkan standar pelayanan dan memperkuat konektivitas penerbangan untuk mendukung Bali sebagai destinasi pariwisata dunia. Pada Januari-September 2025, Bandara I Gusti Ngurah Rai melayani sekitar 18,23 juta penumpang pesawat atau meningkat 1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Khusus rute internasional, jumlah penumpang pesawat sepanjang sembilan bulan pertama 2025, mencapai 11,53 juta atau naik 9 persen. General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Ahmad Syaugi Shahab menjelaskan, pertumbuhan penumpang di rute internasional sejalan dengan rute-rute baru yang dibuka pada tahun ini.
"PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dan maskapai terus memperkuat konektivitas penerbangan di Bali, sebagai upaya bersama untuk terus mendukung pariwisata Bali. Sejumlah rute baru internasional di buka di Bali pada tahun ini, yang terbaru diantaranya adalah pada September 2025 yakni dari dan ke Chengdu (China) serta Cheongju (Korea Selatan)," ujar Syaugi dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (12/10/2025).
Pengelola Bandara tersebut memperkuat konektivitas setelah Bali dinobatkan sebagai pulau terindah di Asia 2025 oleh majalah Conde Nast Traveller. Bali meraih skor tertinggi mencapai 96,86 sehingga berhak menyandang predikat nomor satu pada kategori The Best Island in Asia dalam The Best Island in The World 2025: Readers’ Choice Awards.
"Bandara I Gusti Ngurah Rai bersama stakeholder lainnya mendorong konektivitas penerbangan untuk dapat terus menunjukkan keindahan Bali kepada dunia. Kami berkomitmen untuk mendukung penuh Bali sebagai destinasi pariwisata dunia melalui pelayanan terbaik kepada para wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara sejak mereka tiba di bandara," jelas Syaugi.
Menurut dia, InJourney Airport sterus melakukan transformasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai. Hasil dari transformasi pada tiga pilar, yaitu Premises dengan menyediakan infrastruktur kelas dunia. Di antaranya, pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang estetis dan megah untuk menghubungkan gedung terminal dengan gedung parkir kendaraan bermotor.
Di area bangunan JPO terdapat titik penjemputan yang didesain sangat nyaman. Terminal penumpang juga ditata ulang dan dipercantik dengan menambahkan nuansa hijau dan corak arsitek khas Bali.
Pada area terminal dilakukan penataan ulang guna mengoptimalkan kapasitas bandara menjadi 32 juta penumpang pers tahun dari sebelumnya 24 juta penumpang per tahun. Sementara di area luar terminal sisi darat dilakukan perluasan akses jalan dan penataan alur kendaraan. "Transformasi ini memperkuat Bandara I Gusti Ngurah Rai sebagai tourism gateway di Indonesia," ucap Syaugi.