Chaos! Kudeta Mengancam: Pasukan Elite Membelot-Presiden Menghilang

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Situasi politik di Madagaskar kian tak menentu setelah pihak presiden mengonfirmasi adanya upaya kudeta, menyusul bergabungnya lebih banyak tentara ke dalam gerakan protes yang dipimpin anak muda.

Krisis ini menandai tantangan terberat bagi Presiden Andry Rajoelina sejak terpilih kembali pada 2023, dan menjadi ujian besar bagi stabilitas politik Madagaskar yang telah lama rentan terhadap kudeta militer.

Ketegangan meningkat setelah pasukan dari unit elit CAPSAT, kelompok militer yang pernah membantu Rajoelina merebut kekuasaan pada 2009, menyerukan kepada seluruh tentara untuk menolak perintah pemerintah dan mendukung para demonstran.

Dalam pernyataannya pada Minggu, para perwira CAPSAT menyatakan bahwa mereka kini mengambil alih kendali operasi keamanan nasional dan akan mengoordinasikan seluruh cabang militer dari markas besar mereka di pinggiran ibu kota Antananarivo.

Mereka juga mengumumkan penunjukan Jenderal Demosthene Pikulas, mantan kepala akademi militer, sebagai kepala staf angkatan darat yang baru.

"Kami tidak lagi mengakui kepemimpinan yang menggunakan kekuasaan untuk menindas rakyat," ujar salah satu perwira dalam siaran yang ditayangkan media lokal, dilansir Reuters, Senin (13/10/2025).

Tak hanya tentara, sebagian pasukan gendarmerie, kepolisian paramiliter yang sebelumnya bertugas membubarkan protes bersama kepolisian, juga memilih membelot dan menolak perintah pemerintah.

"Segala bentuk kekerasan terhadap warga negara kami dilarang. Gendarmerie adalah kekuatan untuk melindungi rakyat, bukan membela kepentingan segelintir orang," demikian pernyataan resmi Intervention Forces of the National Gendarmerie yang disiarkan di Real TV.

Unit tersebut menambahkan bahwa mereka kini berkoordinasi langsung dengan markas CAPSAT.

Di sisi lain, kantor kepresidenan Rajoelina menyatakan melalui media sosial bahwa "upaya pengambilalihan kekuasaan secara ilegal dan paksa" sedang berlangsung. Presiden, kata pernyataan itu, menyerukan "dialog untuk menyelesaikan krisis."

Namun, keberadaan Rajoelina hingga Minggu malam tidak diketahui, dan banyak warga meyakini bahwa ia telah meninggalkan negara tersebut.

Pada Sabtu malam, kantor presiden masih bersikeras bahwa Rajoelina dan perdana menteri "sepenuhnya mengendalikan urusan pemerintahan."

Gelombang protes di Madagaskar, yang dimulai pada 25 September, awalnya dipicu oleh krisis air dan listrik, namun dengan cepat berubah menjadi seruan untuk menggulingkan Rajoelina.

Demonstrasi ini dipimpin oleh generasi muda, terinspirasi oleh gerakan Gen Z di Kenya dan Nepal, serta gerakan anak muda di Indonesia dan Peru. Para demonstran menuntut Rajoelina mengundurkan diri, meminta maaf atas kekerasan terhadap pengunjuk rasa, dan membubarkan Senat serta komisi pemilihan umum.

Di Independence Avenue, jalan utama Antananarivo, ribuan massa kembali turun ke jalan pada Minggu sambil mengibarkan bendera nasional dan meneriakkan slogan anti-pemerintah.

Para demonstran juga memberikan penghormatan kepada seorang tentara CAPSAT yang tewas pada Sabtu dalam bentrokan dengan gendarmerie. Upacara itu dihadiri oleh pemimpin gereja, tokoh oposisi termasuk mantan presiden Marc Ravalomanana, serta anggota CAPSAT.

Sejumlah peserta protes mengenakan kaus dan mengibarkan bendera bergambar tengkorak bertopi jerami, simbol dari serial manga Jepang One Piece, yang juga digunakan oleh gerakan pemuda di di berbagai negara.


(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Chaos! Warga Ibu Kota Mengamuk, Mal Dibakar-Jam Malam Ditetapkan

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |