Tanah Papua, Pusat Peradaban Baru Indonesia

3 hours ago 1

Catatan: Artikel ini merupakan opini pribadi penulis dan tidak mencerminkan pandangan Redaksi CNBCIndonesia.com

Ketika Presiden Prabowo Subianto melantik Mathius Fakhiri sebagai Gubernur Papua di Istana Negara, Jakarta, beberapa hari lalu, suasana yang hadir bukan sekadar seremoni politik.

Momen itu memancarkan semangat baru dari ujung timur Indonesia, seolah menandai lahirnya sebuah peradaban yang tumbuh dari akar kebudayaan, manusia, dan harapan.

Papua bukan hanya wilayah, tetapi jiwa yang menuntun Indonesia menuju masa depan yang lebih manusiawi. Pembangunan di Papua tidak bisa hanya dilihat dari sisi fisik, jalan raya, bandara, atau gedung-gedung pemerintahan yang menjulang. Pembangunan sejati adalah pembangunan manusia.

Dari sinilah muncul pandangan yang penuh makna: "Pembangunan manusia ... buat generasi balita senang dalam menghirup udara, mengenal bunyi dan nada dan irama sambil olahraga lari dan renang tanpa takut ..."

Ungkapan tersebut bukan sekadar kata-kata indah, tetapi refleksi filosofis yang mendalam. Ia mengingatkan bahwa kualitas manusia dimulai dari kebahagiaan, kesehatan, dan kejujuran sejak usia dini.

Seorang anak yang tumbuh dengan nafas bebas, mengenal irama hidup dan gerak tubuh yang sehat, adalah cerminan generasi yang seimbang antara jasmani dan rohani. Di sanalah letak dasar peradaban, membangun manusia yang tidak hanya pintar, tetapi juga utuh dan berkarakter.

Dalam kalimat "pastikan nada, irama, tempo lari dan renangnya sinkron dalam nafas" terkandung makna keseimbangan. Pembangunan manusia bukan hanya tentang kerja keras, tetapi tentang keselarasan antara usaha dan kesadaran diri.

Pendidikan seharusnya tidak sekadar mencetak angka prestasi, tetapi menumbuhkan harmoni antara tubuh, pikiran, dan jiwa. Inilah inti dari pembangunan berkelanjutan yang sesungguhnya, pembangunan yang tidak memisahkan akal dari nurani.

Papua memiliki potensi besar untuk menjadi laboratorium nilai-nilai tersebut. Di tanah yang subur dan berlimpah alam, manusia Papua tumbuh dengan semangat kebersamaan, ketulusan, dan kejujuran.

Ketika anak-anak diajarkan untuk tidak berbohong dalam kata, suara, dan langkah, mereka sedang belajar tentang integritas. Dari integritas lahirlah rasa percaya, dan dari kepercayaan lahirlah kemajuan.

Pembangunan manusia di Papua adalah langkah awal menuju generasi emas Indonesia. Ketika anak-anak Papua berlari di padang hijau tanpa takut, ketika mereka bernyanyi dan berenang dengan tawa yang jujur, maka sejatinya bangsa ini sedang menyiapkan masa depan yang sehat, kuat, dan bermartabat.

Papua adalah simbol harapan, tempat di mana pembangunan kembali menemukan maknanya: bukan sekadar proyek, melainkan perjalanan panjang menuju kemanusiaan. Jika semangat ini dijaga, maka dari timur akan terbit cahaya.

Cahaya yang membawa pesan bahwa Indonesia adalah bangsa yang tumbuh dari kejujuran, dari keseimbangan, dan dari cinta terhadap kehidupan itu sendiri.

Tanah Papua bukan lagi halaman belakang negeri, tetapi taman depan peradaban Indonesia. Di sanalah nurani pembangunan menemukan rumahnya.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |