5 hours ago
1
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Riuh tepuk tangan dan sorakan terdengar di salah satu aula di Hotel Ibis Sunter, Jakarta Utara, Selasa (16/9/2025) malam. Di panggung utama, sejumlah siswa SMK dari berbagai daerah di Tanah Air semringah saat menerima penghargaan dan hadiah.
Mereka adalah para pemenang Enduro Skill Contest Nasional 2025, ajang tahunan yang digelar Pertamina Lubricants mempertemukan puluhan siswa SMK binaan dari berbagai daerah. Kompetisi vokasi ini menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengasah keterampilan otomotif sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha dan kreativitas digital.
Ajang ini menjadi perwujudan komitmen Pertamina Lubricants dalam memperkuat keterhubungan (link and match) antara dunia pendidikan vokasi dan industri. Tahun ini, sebanyak 37 SMK binaan ikut serta, mewakili ribuan pelajar vokasi yang terus didorong agar mampu bersaing di era yang serba cepat dan digital.
Mengusung tema “Menggerakkan Energi Kreativitas Menuju Generasi Emas”, Enduro Skill Contest telah menjadi agenda tahunan yang ditunggu. “Enduro Skill Contest adalah ruang kreatif bagi generasi muda untuk lebih siap menghadapi dunia kerja, sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha,” kata Mohamad Roby Hervindo, Manager CSR Pertamina.
Menurutnya, ajang ini tak hanya soal mencari pemenang, tapi juga membentuk karakter, daya juang, dan mental inovatif para peserta.
Kompetisi ini menghadirkan tiga kategori utama yang dirancang untuk menjembatani kebutuhan industri dengan perkembangan dunia vokasi. Pertama, Duta Mekanik, yakni menguji kemampuan teknis siswa dalam merawat sepeda motor sesuai standar industri. Mulai dari penyetelan klep, sampai kelistrikan diujikan. Dari 37 peserta, 12 mekanik muda terbaik berhasil melaju ke babak penyisihan.
Duta Entrepreneur menantang siswa untuk merancang strategi pemasaran pelumas yang adaptif, kreatif, dan berkelanjutan. Inovasi mereka dinilai bukan hanya dari ide, tetapi juga keberanian mengambil risiko bisnis.
Sementra Social Media Creator adalaharena yang menuntut keterampilan komunikasi digital. Para peserta harus mampu menciptakan konten promosi yang relevan dengan tren media sosial, mencerminkan bagaimana dunia usaha kini semakin erat dengan dunia digital.
Melalui kategori-kategori tersebut, siswa belajar mengonversi keterampilan teknis dan manajerial menjadi nilai tambah ekonomi. Mereka juga ditempa untuk lebih percaya diri, berani bersaing, dan terbiasa menghadapi dinamika nyata dunia usaha.
