Sejumlah petugas gabungan bersiap mengevakuasi korban bangunan musala yang ambruk di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (29/9/2025). Sejumlah santri terluka dan beberapa santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq/nz
REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyatakan seluruh biaya layanan kesehatan bagi santri korban runtuhnya gedung mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny Sidoarjo ditanggung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur.
"Seluruh biaya jika itu dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) akan ditanggung Pemkab Sidoarjo, sementara untuk biaya layanan kesehatan lain termasuk biaya rumah sakit swasta ditanggung oleh Pemprov Jatim," kata Gubernur Jatim Khofifah saat mengunjungi lokasi runtuhnya bangunan mushala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo, Selasa dini hari.
Ia menuturkan pihaknya tidak ingin keluarga korban yang tertimpa musibah terbebani oleh biaya layanan kesehatan. Menurutnya, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim telah melakukan koordinasi dengan seluruh pihak rumah sakit yang menjadi rujukan pasien korban kejadian tersebut guna menyelesaikan biaya layanan kesehatan seluruh santri yang menjadi korban.
Adapun ketiga rumah sakit yang menjadi rujukan tersebut adalah RSUD Sidoarjo, RS Islam Siti Hajar, serta RS Delta Surya Sidoarjo. Selain itu Khofifah memastikan kepada keluarga korban bahwa seluruh tim yang terjun di lokasi untuk membantu proses evakuasi terus melakukan upaya terbaiknya. Terlebih hal ini menjadi sorotan para wali santri yang sedang menunggu kepastian keselamatan para korban.
"Saya sudah sampaikan ke keluarga korban bahwa proses evakuasi tidak akan berhenti," ujar Khofifah.
Ia memastikan proses evakuasi terus dilaksanakan meskipun di lapangan dua ekskavator yang hadir belum melakukan pergerakan untuk mengangkat puing-puing. "Ekskavator tetap siap siaga, hanya saja tidak dapat dikerahkan karena ditakutkan puing-puing ambruk lagi dan menimpa korban," kata Khofifah.
Khofifah juga memastikan seluruh upaya penyelamatan dan evakuasi korban telah dilaksanakan oleh pihak-pihak berkompeten seperti Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, hingga Polri. Ia pun meminta seluruh masyarakat untuk mendoakan para korban sehingga seluruh korban dapat dievakuasi dalam keadaan selamat.
sumber : Antara