Jangan Abaikan, Kerokan Picu 8 Efek Berbahaya-Tak Cuma Iritasi Kulit

3 hours ago 1
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Kerokan terkadang dipercaya bisa jadi jawaban menyembuhkan masuk angin atau lelah. Bahkan jadi satu-satu pilihan dibandingkan minum obat atau berobat langsung ke dokter.

Kerokan jadi pilihan mungkin juga karena dilakukan dengan cara yang sederhana dan tak butuh banyak uang yang keluar. Hanya butuh koin, beberapa dibaluri minyak angin, dan digosok ke kulit hingga memerah yang menandakan angin telah keluar dari tubuh.

Namun perlu diingat kerokan memiliki ancaman yang membahayakan tubuh.

Berikut dirangkum dari Beautynesia, Sabtu (4/10/2025):

1. Memar dan Bengkak

Salah satu yang bisa terjadi saat kerokan adalah kulit yang memar dan bercak ungu. Ini terjadi karena pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit pecah.

Medical News Today mengatakan memar tersebut bersifat ringan. Memar akan hilang dengan perawatan yang tetap dalam beberapa hari.

Namun saat tekanan terlalu kuat atau dilakukan berulang kali di area yang sama, bisa membuat pembengkakak lebih besar dan rasa nyeri.

Selain karena tekanan pada kulit, WebMD memar juga bisa terjadi akibat menggunakan alat yang tidak bersih atau teknik yang salah. Jadi pastikan kebersihan alat dan gunakan teknik yang benar saat kerokan.

2. Pendarahan Internal atau Komplikasi Pembuluh Darah

Healthline melaporkan kerokan terlalu keras bisa membuat pendarahan di bawah kulit, meskipun kasusnya jarang terjadi. Khususnya pada mereka dengan kondisi medis tertentu.

Orang yang mengonsumsi obat pengencer darah atau gangguan pembekuan darah juga diminta berhati-hati. WebMD mencatat kerokan bisa memperburuk dua kondisi tersebut.

3. Iritasi dan Kemerahan

Kulit memerah atau iritasi setelah kerokan biasanya akan hilang tak lama usai kerokan. namun bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, iritasi bisa terjadi lebih lama atau membuat gatal dan perih.

Risiko iritasi juga bisa terjadi karena penggunaan minyak atau lotion yang tidak cocok, ungkap Medical News Today. Perlu dicatat untuk memilih produk yang sesuai jenis kulit dan hindari penggunaan bahan yang menyebabkan reaksi alergi.

4. Efek Sistemik

Efek sistemik pada sistem tubuh selain kulit juga bisa muncul akiubat kerokan. Misalnya epradangan ringan karena adanya stres mekanik.

Kerokan bisa berdampak pada sistem saraf dan limfatik, yang akan membuat seseorang pusing atau kelelahan. Jika merasakan gejala tersebut, hentikan kerokan dan konsultasi dengan medis.

5. Pori-pori Melebar

Kerokan berulang kali bisa menyebabkan pori-pori kulit membesar. Ini akan merusak kolagen dan elastin untuk menjaga kekencangan kulit.

WebMD mengatakan tekanan terlalu kuat bisa merusak struktur kulit, pori-pori membesar, dan kulit mengendur. Cara menghindarinya dengan lakukan kerokan secara lembut dan hindari menekan berlebihan.

6. Penularan Penyakit

Kerokan juga bisa menularkan penyakit akrena alat yang tidak bersih atau digunakan bergantian. Bakteri atau virus bisa berpindah melalui luka yang timbul akibat kerokan.

7. Infeksi Kulit

Luka karena kerokan bisa menjadi pintu masuk kuman yang berakibat pada infeksi. Pastikan alat kerokan selalu bersih, jika tidak maka bisa menyebabkan infeksi pada kulit.

Tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nanah atau demam.

8. Stroke

Kasus stroke memang jarang terjadi karena kerokan. Namun kerokan dengan tekanan berlebihan pada area leher bisa berdampak pada pembuluh darah besar serta meningkatkan risiko stroke.

Healthline mengingatkan kerokan di area leher harus dilakukan dengan hati-hati. Hindari melakukannya jika tidak memiliki pengalaman atau pengetahuan.

Selain leher, hindari kerokan dengan tekanan berlebihan pada area sensitif lainnya termasuk kepala.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Alert! Anak Muda Bisa Kena Stroke, Waspadai 7 Gejala ini

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |