Kartu Kredit Kalah Jauh, Pengguna QRIS Capai 58 Juta

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — Popularitas QRIS sebagai sistem pembayaran sudah jauh mengungguli kartu kredit. Saat ini jumlah konsumen QRIS mencapai 58 juta dan 40 juta merchant. 

"Bandingkan kartu kredit 14 juta," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025 di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

Airlangga melanjutkan peningkatan jumlah konsumen QRIS juga seiring dengan implementasi sistem pembayaran tersebut di berbagai negara. Saat ini QRIS sudah dapat digunakan di Malysia, Thailand, Singapura, dan Jepang. Selain itu, QRIS telah masuk tahap uji coba di China. 

Popularitas QRIS terbilang sangat cepat naik. Sebagai informasi, kartu kredit sudah diperkenalkan di Indonesia sejak 1980, sedangkan QRIS dirilis oleh Bank Indonesia pada 2019. 

Berdasarkan data Mandiri Spending Index (MSI) per November 2025, transaksi masyarakat Indonesia yang paling banyak menggunakan layanan QRIS ialah untuk kelompok belanja transportasi dengan porsi 85% dari seluruh metode pembayaran.

Posisi Kedua, ialah untuk kelompok belanja olah raga, hobi, dan hiburan dengan porsi juga 85%, toko buku 83%, supermarket 81%, belanja handphone 79%, restoran 76%, otomotif 70%, bahan bakar atau gasolines 68%, dan perawatan pribadi maupun kecantikan 64%.

"Belanja di supermarket, restoran, dan toko kebutuhan sehari-hari serta hobi kini didominasi oleh QRIS, dengan pangsa pasar mencapai 62%," dikutip dari data MSI Office of Chief Economist Bank Mandiri, Selasa (25/11/2025).

Adapun untuk kelompok belanja yang cenderung tidak banyak memanfaatkan mode pembayaran QRIS, di antaranya ialah untuk travel yang mayoritas menggunakan kartu kredit dengan porsi 87%, diikuti kebutuhan belanja perhiasan yang mayoritas menggunakan kartu debit dengan porsi 68%.

Pemanfaatan kartu kredit selanjutnya paling banyak untuk kebutuhan rumah tangga dengan porsi 48%, pembelian tiket pesawat atau maskapai penerbangan porsinya 49% dengan kartu kredit, serta belanja utilitas 55% menggunakan kartu kredit.

"Belanja yang tidak dilakukan secara rutin cenderung menggunakan metode pembayaran lainnya," sebagaimana tertera dalam data MSI Bank Mandiri terbaru.

(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |