Komnas HAM Selidiki Kasus Dugaan Keracunan MBG di Jember

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER, – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan penyelidikan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terkait kasus dugaan keracunan yang dialami sejumlah anak dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ketua Komnas HAM Anis Hidayah bertemu dengan sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Jember untuk membahas kasus ini pada Sabtu.

Komnas HAM memberi perhatian khusus terhadap program MBG setelah Badan Gizi Nasional merilis data mengenai sejumlah siswa yang diduga mengalami keracunan. Anis Hidayah menegaskan bahwa pangan dan gizi merupakan bagian dari hak asasi manusia yang harus dipenuhi.

Dua kasus dugaan keracunan MBG di Kabupaten Jember terjadi di Sekolah Dasar Negeri 05, Desa Sidomekar, Kecamatan Semboro, dan dugaan makanan basi di Sekolah Dasar Negeri Bintoro 5, Kecamatan Patrang. Komnas HAM ingin mendapatkan informasi lebih rinci mengenai tata kelola MBG di Jember dari sisi regulasi, pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), hingga penyusunan menu.

Anis menyatakan bahwa hak pangan dan gizi adalah bagian dari hak atas hidup yang layak menurut pasal 11 Konvensi Internasional tentang Hak Ekonomi Sosial dan Budaya, yang telah diratifikasi oleh pemerintah dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2012.

Pemantauan dan Tindakan Pemkab Jember

Komnas HAM berencana untuk melakukan pemantauan lebih lanjut agar mendapatkan gambaran yang utuh mengenai kasus ini. Pengumpulan data tidak hanya akan fokus pada hasil laboratorium dari sampel pangan, namun juga mencakup proses produksi makanan dan peran pemerintah daerah.

Anis juga menambahkan bahwa berdasarkan data awal dari Pemkab Jember, terdapat indikasi masalah dalam tata kelola, kelembagaan, dan kontrol kualitas menu. Pejabat Sekretaris Daerah Jember, Jupriono, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah mengambil langkah untuk memediasi dan mencari solusi terkait masalah MBG di Bintoro dan Semboro.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara