Longsor dan Banjir Terjang Desa, 63 Orang Tewas-Puluhan Hilang

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Tanah longsor dan banjir besar melanda Nepal dan India akibat hujan lebat yang terjadi sejak Jumat (3/10/2025) waktu setempat. Sedikitnya 63 orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya hilang akibat insiden ini.

"Setidaknya 43 orang tewas dan lima masih hilang akibat bencana yang dipicu hujan deras," ujar Shanti Mahat, juru bicara Otoritas Pengurangan Risiko Bencana Nasional Nepal, dikutip dari AFP, Senin (6/10/2025).

Menurut pejabat setempat, tim penyelamat masih berjuang menembus wilayah pegunungan yang terputus aksesnya. Wilayah Illam di Nepal timur disebut menjadi daerah yang paling parah terdampak.

"Hujan deras semalaman menyebabkan tanah longsor. Karena jalan-jalan terblokir, beberapa daerah sulit dijangkau. Petugas penyelamat menuju ke sana dengan berjalan kaki," kata pejabat distrik setempat, Sunita Nepal.

Sementara itu, sungai-sungai di ibu kota Kathmandu meluap, menggenangi pemukiman warga. Aparat keamanan dikerahkan untuk melakukan evakuasi menggunakan helikopter dan perahu motor.

Bencana tersebut juga menghambat transportasi di sejumlah wilayah. Jalan raya utama tertutup longsor dan penerbangan terganggu, membuat ratusan warga yang baru pulang dari libur festival Hindu Dashain terdampar.

Perdana Menteri Nepal Sushila Karki mengatakan pemerintah telah menyiagakan seluruh lembaga terkait untuk melakukan penyelamatan dan bantuan darurat.

"Keselamatan Anda adalah prioritas kami. Jangan ragu untuk mencari bantuan yang diperlukan," ujarnya dalam pidato resmi. Karki juga menetapkan hari Minggu dan Senin sebagai hari libur nasional dan mengimbau masyarakat untuk tidak bepergian kecuali mendesak.

Di India, bencana serupa menewaskan sedikitnya 20 orang di distrik Darjeeling, Benggala Barat. Hujan deras semalaman menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor yang menghancurkan rumah serta infrastruktur.

"Setelah badai besar tadi malam di perbukitan Darjeeling, lebih dari 20 orang kehilangan nyawa," kata Harsh Vardhan Shringla, anggota parlemen India.

Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa dan memastikan penanganan intensif. "Situasi di Darjeeling dan sekitarnya dipantau secara ketat setelah hujan lebat dan tanah longsor," ujarnya dalam pernyataan di media sosial.

Hujan monsun yang biasanya terjadi antara Juni hingga September memang sering menimbulkan korban jiwa di Asia Selatan. Namun, frekuensi dan intensitas bencana meningkat dalam beberapa tahun terakhir.


(tfa/tfa)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Banjir Dahsyat Hantam 2 Negara Sekaligus, Korban Berjatuhan

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |