Jakarta, CNN Indonesia --
Vietnam resmi bergabung dengan BRICS sebagai negara mitra. Merapatnya Vietnam disampaikan oleh Brasil, yang saat ini memegang jabatan Presiden BRICS.
"Pemerintah Brasil menyambut baik keputusan pemerintah Vietnam," kata pihak Brasil dikutip Reuters, Sabtu (14/6).
Awal tahun ini, Vietnam memang pernah menyatakan siap untuk membahas kemitraan dengan BRICS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vietnam menjadi negara kesepuluh yang menerima status negara mitra BRICS ini, yang memungkinkan negara-negara ini diundang untuk berpartisipasi dalam pertemuan puncak BRICS dan sesi diskusi lainnya.
Saat ini, blok yang beranggotakan negara-negara berkembang itu memang terus mendorong perluasan anggota.
BRICS merupakan blok ekonomi negara berkembang yang resmi berdiri pada 2009.
Saat ini, BRICS terdiri dari 11 anggota tetap yaitu Brasil, Rusia, India, China, Afrika Selatan, Arab Saudi, Ethiopia, Iran, Uni Emirat Arab, Mesir, Republik Demokratik Kongo (DRC) dan Indonesia.
Selain Vietnam, negara mitra lainnya adalah Belarus, Bolivia, Kazakhstan, Kuba, Malaysia, Nigeria, Thailand, Uganda, Uzbekistan, Argentina, Bangladesh, Meksiko, Senegal dan Aljazair.
Perbedaan antara negara anggota dan negara mitra BRICS sejatinya terletak pada keterlibatan dan pengambilan keputusan. Negara anggota punya pengaruh besar dalam pengambilan keputusan di BRICS, sementara negara mitra tidak punya.
Selain itu, negara mitra juga tidak punya posisi tawar yang kuat untuk membentuk aliansi dengan negara-negara maju. Negara mitra juga tidak punya kewajiban untuk menghadiri semua pertemuan penting yang dihelat oleh BRICS.
Meski begitu, negara mitra BRICS tetap bisa menuai manfaat dari proyek-proyek kolaborasi yang diselenggarakan oleh semua negara mitra. Beberapa di antaranya, seperti proyek investasi dan proyek energi.
Negara mitra juga boleh menjalin hubungan ekonomi dengan negara anggota BRICS. Namun, biasanya, hubungan tersebut tidak "seintim" hubungan yang dijalin antara sesama negara anggota.
Namun, terlepas dari perbedaan-perbedaan tersebut, baik negara anggota maupun negara mitra BRICS tetap punya misi yang sama, yakni ingin meraih kepentingan bersama untuk memperoleh manfaat di bidang ekonomi dan terlepas dari ketergantungan ekonomi negara Barat.
Bertambahnya negara yang merapat ke BRICS menjadikan blok ekonomi ini sebagai penyeimbang diplomatik yang semakin kuat terhadap kekuatan Barat tradisional.
(pta)