Menpora Erick Thohir: MotoGP Jadi Pendorong Event Olahraga Internasional

2 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menilai penyelenggaraan MotoGP di Indonesia akan menjadi katalisator bagi lahirnya lebih banyak ajang olahraga internasional. Menurutnya, kehadiran ajang balap bergengsi ini bukan hanya membawa dampak prestasi, melainkan juga mendorong sport tourism dan pertumbuhan ekonomi nasional.

“Seperti deja vu, empat tahun lalu diminta MotoGP harus jalan. Hari ini saya datang sebagai Menpora, dan ini akan mendorong event olahraga lainnya,” kata Menpora Erick di Jakarta, Senin (29/9/2025).

Menpora menambahkan, penyelenggaraan MotoGP tidak hanya menjadi kebanggaan bangsa, melainkan juga membuka peluang besar untuk mempercepat eskalasi pariwisata serta memperkuat ekonomi. memastikan Kemenpora siap bersinergi dengan berbagai pihak, mulai dari Danantara, InJourney, hingga Ikatan Motor Indonesia (IMI) untuk menyukseskan agenda tersebut.

“Ke depan, selain mengurus pemuda, kita juga akan memasyarakatkan olahraga, meningkatkan prestasi olahraga, sekaligus menghadirkan ekonomi sport tourism. Kami memastikan ada pertumbuhan ekonomi dan percepatan pariwisata yang mendukung kemajuan ekonomi,” ujar Menpora.

Direktur Utama InJourney Maya Watono menegaskan, ajang MotoGP Mandalika tahun ini memiliki arti penting. Sebab, Indonesia memasuki tahun keempat penyelenggaraan.

"Kami ingin yang terbaik. Persiapan seratus persen, pembalap sudah di Jakarta. Pergelaran ini bukan sekadar ajang olahraga, tetapi sport tourism yang membawa nama bangsa, sosial ekonomi masyarakat lokal, dan sekaligus branding Indonesia di mata dunia,” kata Maya.

Ia menyebut MotoGP Mandalika disaksikan secara global oleh 171 juta pasang mata, dengan 23,8 persen atau sekitar 25 juta penonton berasal dari Indonesia. “Event berstandar global ini membuktikan kita bisa bersaing di dunia internasional. Perputaran uang meningkat 9,8 persen setahun. UMKM ikut tumbuh 30–50 persen saat event, dan 70 persen pekerja di ajang ini berasal dari lokal. Ada 2.073 volunteer NTB yang dilatih langsung FIM. Bahkan, marshal kita kini dipercaya hingga ke Sepang dan Jepang,” ujarnya.

Maya menambahkan, InJourney juga menghadirkan nuansa budaya NTB sejak kedatangan di bandara hingga ke area sirkuit. Menurutnya, capaian ini hanya mungkin terwujud berkat gotong royong bersama seluruh stakeholder.

“Kalau tidak gotong royong, ini tidak mungkin terjadi. Kami berharap 3–5 Oktober nanti bisa lebih sukses dibanding sebelumnya,” katanya.

Erick pun berharap MotoGP menjadi event kebanggaan internasional yang berkelanjutan. “Semoga banyak percepatan lain untuk event internasional. Tak banyak event multi-year seperti ini, dan MotoGP akan hadir sampai 2031,” tuturnya. 

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |