Jakarta, CNBC Indonesia — Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruarar Sirait membahas upaya peningkatan penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Dalam kunjungannya ke Kantor Pusat BRI, ada dua hal penting dalam penyaluran FLPP, yakni strategi dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan.
"Kunci di sini adalah tidak hanya eksekusi untuk menyalurkan, tapi juga adalah gimana kita melakukan sosialisasi. Karena hal-hal yang baik ini perlu diketahui oleh lebih banyak ya," kata Direktur Utama BRI, Hery Gunardi di Gedung BRI, Selasa (2/10/2025).
Ara, sapaan akrab Maruarar, mengatakan BRI memiliki pengalaman dan jaringan yang mumpuni dalam pembiayaan KUR, karena memiliki fokus pada segmen UMKM.
Selain itu, BP Tapera mengungkapkan bahwa BRI merupakan bank pelat merah yang mengalami peningkatan persentase pembiayaan rumah subsidi terbesar.
Adapun per Juni 2025, KPRS BRI telah diberikan kepada lebih dari 101.000 penerima manfaat dengan outstanding mencapai Rp 13,79 Triliun. Dari penyaluan tersebut, sekitar 97% merupakan outstanding FLPP dengan kualitas kredit yang tetap terjaga.
Lebih lanjut, Ara mengungkapkan dalam waktu dekat pihaknya akan mengeluarkan produk pembiayaan untuk rumah susun.
"Tapi pembiayannya nanti kombinasilah. Kita sampaikan pada waktunya supaya di perkotaan juga ada rumah subsidi yang berkualitas," pungkas Ara.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bank Mandiri Bikin Mudah Tenaga Kesehatan Hermina Group Punya Rumah