Misteri Serangan Dahsyat Lumpuhkan Bandara, Ini Peringatan Pakar

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pakar keamanan siber mengingatkan serangan ransomware sering terjadi di Eropa. Terbaru, serangan dahsyat melumpuhkan sejumlah bandara di benua biru sejak akhir pekan lalu.

Direktur intelijen ancaman di Sophos, Rafe Pilling mengatakan upaya serangan ransomware pada korban yang terkenal sudah tidak terlalu sering. Kini, penyerang menargetkan institusi yang memiliki dampak rusak lebih tinggi.

"Serangan disruptif makin terlihat di Eropa, namun visibilitasnya tidak selalu sama dengan frekuensinya," kata Piling dikutip dari Reuters, Selasa (23/9/2025).

Ransomware yang kian sering terjadi di Eropa juga terungkap dalam survei kelompok industri asal Jerman, Bitkom. Survei pada 1.000 perusahaan menemukan ransomware jadi serangan paling umum, dan satu dari tujuh perusahaan berakhir dengan membayar tebusan.

Sementara itu ENISA atau badan keamanan siber Uni Eropa mengonfirmasi ransomware jadi penyebab gangguan bandara beberapa hari terakhir. Serangan itu berdampak pada sejumlah bandara terbesar di Eropa hingga Senin kemarin.

Beberapa bandara tersebut termasuk Brussels dan London Heathrow yang merupakan bandara tersibuk di Eropa. Begitu juga Bandara Berlin yang menghadapi banyak penumpang pada awal minggu usai gelaran Berlin Marathon.

Reuters melaporkan peretas berhasil menyerang dan melumpuhkan sistem check-in otomatis dari Collin Aerospace milik RTX. Pihak layanan mengatakan tengah bekerja sama dengan bandara terdampak.

"Maskapai penerbangan di Heathrow menerapkan kontinjensi dan pemasoknya, Collins Aerospace, beripaya mengatasi masalah dengan sistem check-in maskapai mereka di bandara yang ada di seluruh dunia," kata juru bicara Heathrow.

Selama beberapa waktu ini, sistem check-in otomatis praktis tak bisa digunakan. Di Berlin, boarding pass ditulis tangan akhirnya digunakan untuk proses naik pesawat para penumpang.

Sementara Bandara Brussels menggunakan perangkat iPad dan laptop untuk check-in penumpang secara online.

Bukan hanya sistem check-in yang terdampak, namun sejumlah penerbangan harus dibatalkan. Setidaknya 60 dari 550 penerbangan terpaksa dibatalkan pada hari Senin waktu setempat.

Firma analisis penerbangan Cirium mengatakan bandara Brussels jadi yang tertinggi pada tingkat pembatalan mencapai 29 penerbangan. Hanya 42% penerbangan yang jadi berangkat satu jam dari jadwal.

Hingga kini, kelompok yang bertanggung jawab atas serangan tersebut masih menjadi misteri. Kita tunggu saja!


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Marks & Spencer Kena Serangan Siber, Rugi Rp15,35 Triliun

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |