Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan motor listrik nasional diprediksi anjlok pada 2025, yakni turun 200% dibandingkan tahun lalu. Salah satu penyebab utamanya adalah ketidakjelasan kelanjutan insentif subsidi dari pemerintah yang membuat konsumen enggan melakukan pembelian.
Commercial Director Polytron, Tekno Wibowo, mengatakan kondisi pasar tahun ini sangat kontras dengan lonjakan signifikan yang terjadi tahun lalu, saat insentif dari pemerintah masih berjalan penuh.
"Kilas balik tahun lalu penjualan naik signifikan hampir 60 ribu unit, salah satu faktornya subsidi dari pemerintah. Masalahnya tahun ini belum ada kebijaksanaan baru, jadi permintaan cukup jauh, perkiraan saya total market tinggal 20 ribuan," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/10/2025).
Penurunan pasar secara tahunan diprediksi turun tajam yakni berkisar 200%. Artinya, penjualan tahun ini tak sampai sepertiga dari pencapaian tahun sebelumnya. Penurunan tajam ini mulai terjadi sejak program subsidi motor listrik senilai Rp7 juta berakhir pada Oktober tahun lalu. Tanpa insentif itu, tren permintaan langsung menukik tajam.
Foto: Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)
Penjualan motor listrik di awal tahun cukup tersendat imbas tidak adanya subsidi Rp 7 juta dari pemerintah. Pantauan CNBC Indonesia di dua diler motor listrik wilayah Jakarta Selatan pada Senin (13/1/2024) minim pengunjung yang datang. (Dok. Istimewa)
"Betul subsidi tahun lalu abis di Oktober, setelah itu penjualan langsung menukik tajam, level sekarang mungkin tinggal 30 persenan, tapi kita sebagai pelaku bisnis nggak mau berdiam diri sehingga masing-masing perusahaan memberi diskon sesuai kapasitas mereka, dengan harapan bisa menimbulkan demand, nggak perlu subsidi pemerintah tetap beli motor listrik ini," jelas Tekno.
Ketidakpastian dari sisi regulasi membuat pasar makin pasif. Ia meminta pemerintah memberi kejelasan soal kelanjutan program, bukan hanya untuk pelaku industri, tapi juga bagi konsumen yang masih menunggu keputusan final.
"Kita minta support pemerintah karena industri ini masih baru, sehingga diharapkan semua pihak mendukung keberlanjutan dari motor listrik. Tapi kita perlu realistis apa pemerintah bisa subsidi, kita harap kepastian aja, kalau nggak diberikan ya sampaikan aja agar konsumen nggak menunggu," ungkapnya.
Meskipun situasi saat ini tertekan, dia tetap memandang motor listrik sebagai sektor masa depan. Dukungan industri tetap berjalan dengan harapan pasar bisa tumbuh mandiri ke depan.
"Kita yakin motor listrik jadi pasar besar, kita melihatnya nggak jarak pendek, meskipun di awal ada subsidi dari perusahaan, tapi harapan ke depan pasar ini bisa berkembang cepat," ujarnya.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengusaha Teriak Motor Listrik Tak Laku, Minta Tolong Pemerintah