Bahlil Beberkan Negara-Negara yang Sukses Campur BBM dengan Etanol

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan penggunaan etanol sebagai campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) yang sudah banyak diterapkan di berbagai dunia.

Hal tersebut sekaligus merespons mengenai pro-kontra di kalangan warganet mengenai penggunaan etanol sebagai campuran BBM jenis bensin.

Menurut Bahlil sudah ada beberapa contoh keberhasilan sejumlah negara di dunia dalam memanfaatkan etanol untuk campuran bensin. Misalnya seperti Amerika, Brazil, Thailand, India, dan Argentina.

Bahlil mencontohkan, misalnya saja Brazil, yang sudah mencampur bensinnya dengan etanol hingga 27%. Adapun di beberapa negara bagian Brazil ada yang sudah mencapai 100% atau E100. 

Kemudian AS, yang juga sudah mencampur BBM-nya dengan etanol 10% atau E10 dan negara bagian lainnya yang mencapai 85% atau E85.

Selanjutnya India sudah 20% atau E20 dan Thailand E20, serta Argentina E12. "Dan lain-lainnya. Ini kebijakan yang dilakukan untuk apa? Yang pertama adalah memanfaatkan hasil sumber daya alam mereka untuk mengurangi impor. Yang kedua adalah untuk melahirkan energi yang bersih. Dan ini bukan hanya di kajian Indonesia, di dunia barang ini," kata Bahlil dalam acara Investor Daily Summit 2025, Kamis (9/10/2025).

Sebelumnya, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi menjelaskan sejauh ini sudah ada banyak negara yang telah memanfaatkan etanol untuk campuran BBM jenis bensin.

"Negara lain udah banyak. Di petanya itu Amerika sudah E20, Brazil sudah fleksi ya, tapi kebijakan dia kalau nggak salah E35 sama E100. Jadi di tengahnya terserah, baseline-nya E35. Terus kayak Thailand E20, India juga E20, terus yang Eropa-Eropa sudah E10 semua itu," kata Eniya di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Menurut Eniya, saat ini pemerintah tengah mendorong peningkatan penggunaan etanol sebagai campuran BBM jenis bensin. Bahkan pemerintah tengah menyiapkan pembangunan pabrik biodiesel di Merauke, Papua Selatan yang ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2027 mendatang.

"Intinya di Papua kalau tidak salah, saya mendengarnya sih ada 300 ribu, 150 ribu sampai 300 ribu kiloliter ya, etanol per tahun," ujarnya.


(ven)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Apa itu Etanol yang Bikin Vivo-BP Batal Beli BBM Pertamina?

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |