REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Lia N Sukandar memastikan pelajar SMKN 1 Cihampelas, Bunga Rahmawati (17) meninggal dunia bukan karena menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (30/9/2025). Meskipun almarhum mengkonsumsi MBG pada 24 September 2025.
Seperti diketahui ratusan siswa SMK 1 Cihampelas mengalami keracunan usai mengonsumsi MBG, pada Rabu 24 September 2025. Pihak sekolah mencatat, dari 300 paket MBG yang diberikan kepada siswa, sebanyak 121 siswa harus dilarikan ke rumah sakit karena menderita keracunan dengan gejala medis berupa mual, pusing, kejang, serta sesak napas.
"Kejadian meninggalnya pasien bukan akibat konsumsi MBG, karena gejala muncul lebih dari 2x24 jam setelah pasien mengonsumsi makanan tersebut," ujar Lia di Pemkab Bandung Barat, Rabu (1/10/2025).
Lia mengakui jika bunga sempat mengonsumsi menu MBG bersama teman-temannya pada 24 September 2025. Namun, Bunga tidak menjadi bagian dari siswa yang masuk data keracunan menu MBG yang didistribusikan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas.
Di wilayah itu, kata Lia, ada 197 orang yang mengalami keracunan usai mengkonsumsi menu MBG berdasarkan data Dinas Kesehatan KBB. Bunga, kata Lia, sempat mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahnya pads Senin (29/9/2025) karena bukan bagian dari siswa terdampak sebelumnya.
"Pada Senin 29 September 2025, pasien kembali ke sekolah namun pulang lebih awal karena merasa pusing. Setelah tiba di rumah, pasien meminum obat dari warung dan tertidur," kata Lia.
Lalu pada Selasa (30/9) dini hari Bunga mengalami mual, muntah, dan sesak napas. Siang harinya, pasien ditemukan dalam kondisi kejang dan segera dibawa ke bidan praktik mandiri, lalu dirujuk ke RSUD Cililin menggunakan ambulans desa. "Dalam perjalanan menuju RSUD Cililin, kondisi pasien semakin memburuk dan dinyatakan meninggal dunia oleh dokter IGD sekitar pukul 13.30 WIB," katanya.
Berdasarkan keterangan keluarga, disebutkan Lia bahwa Bunga memiliki riwayat sakit lambung dan sering melewatkan waktu makan "Keterangan keluarga juga menyebutkan pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan kesehatan ke posko, puskesmas, maupun rumah sakit setelah mengonsumsi MBG pada 24 September," katanya.
Dady salah seorang guru SMK 1 Cihampelas membenarkan bahwa Bunga merupakan salah satu siswa yang ikut mengkonsumsi MBG. Namun, dirinya memastikan almarhum bukan merupakan bagian dari siswa atau pelajar yang mengalami gejala keracunan pada 24 September 2025. "Betul yang bersangkutan siswa kami dan dapat bagian MBG. Tapi ia tak tercatat masuk posko, Puskemas, maupun rumah sakit saat kejadian keracunan," kata Dady.