Remaja Kini Punya Panduan Kesehatan Reproduksi Sesuai Nilai Islam

1 hour ago 1

Home > News Wednesday, 01 Oct 2025, 19:22 WIB

Kemenag meluncurkan modul yang memadukan ilmu pengetahuan, fikih, dan akhlak.

RepublikaSantri (ilustrasi). Sumber:Republika

INFOREMAJA -- Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat komitmen dalam menjamin pemenuhan hak kesehatan reproduksi warga negara, termasuk kalangan remaja. Salah satu langkah terbaru yakni peluncuran modul pendidikan kesehatan reproduksi remaja berbasis perspektif Islam yang disusun bersama Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI).

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag, Suyitno, menjelaskan modul ini disusun secara moderat dan komprehensif, serta telah melalui uji keterbacaan dan uji coba di Kabupaten Jombang dan Kabupaten Garut. Penyusunan modul melibatkan guru Bimbingan Konseling (BK), Biologi, Pendidikan Agama Islam, PJOK, tokoh pesantren, dengan dukungan UNFPA, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah.

“Modul ini hadir sebagai bagian dari komitmen Kementerian Agama dalam menyediakan materi pendidikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan ajaran Islam dan kebutuhan remaja saat ini,” ujar Suyitno di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).

Modul tersebut diarahkan untuk mencegah praktik pernikahan usia anak, bullying, kekerasan berbasis gender, pergaulan bebas, hingga pemenuhan hak anak. Penyusunannya menggunakan pendekatan holistik yang mengintegrasikan aspek pengetahuan, sikap, fikih, dan akhlak dengan berlandaskan prinsip maqasid asy-syariah.

Adapun implementasi modul ini dapat dilakukan melalui berbagai metode. Antara lain sebagai muatan lokal, bahan layanan bimbingan konseling, pelatihan khusus bagi OSIS dan kader penggerak, materi kegiatan keputerian, maupun disisipkan dalam pelajaran Fikih, Alquran Hadits, Akidah-Akhlak, IPA, PJOK, serta kegiatan ekstrakurikuler.

Lebih dari sekadar pengetahuan, pendidikan kesehatan reproduksi diharapkan mampu memperkuat ketahanan diri remaja, mencegah perilaku berisiko, serta mendukung terciptanya lingkungan belajar yang sehat, aman, dan bermartabat, bebas dari kekerasan seksual.

Ketua Dewan Pengawas YGSI, Nur Jannah, menyambut baik langkah Kemenag tersebut. “Kami sangat mengapresiasi kepemimpinan Kementerian Agama dalam menghadirkan modul pendidikan kesehatan reproduksi untuk remaja yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman ini. Semoga panduan ini menjadi bekal yang bermanfaat bagi anak-anak kita,” ujarnya.

Sumber: republika.co.id

Image

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |