Pertamina Tetapkan Strategi Ganda untuk Perkuat Ketahanan Energi Nasional

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- PT Pertamina (Persero) menetapkan strategi ganda (dual growth strategy) sebagai langkah utama memperkuat ketahanan energi nasional. Strategi ini berfokus pada optimalisasi bisnis eksisting di sektor minyak dan gas, serta percepatan pengembangan bisnis rendah karbon.

Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan strategi tersebut merupakan respons terhadap visi Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong kemandirian energi nasional. Arah kebijakan itu juga selaras dengan kebijakan yang disusun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

“Kami menjalankan strategi dual growth, yaitu memaksimalkan bisnis existing dan masuk ke bisnis rendah karbon,” kata Simon, di Jakarta, dikutip Rabu (8/10/2025).

Ia menjelaskan, penguatan bisnis eksisting dilakukan dengan meningkatkan produksi minyak dan gas, khususnya dari lapangan-lapangan tua yang selama ini menjadi andalan Pertamina. Penurunan produksi alamiah diatasi melalui penerapan inovasi teknologi dan inisiatif teknis lainnya. Perusahaan juga akan memperluas eksplorasi ke wilayah kerja baru yang akan dilelang pemerintah dalam waktu dekat.

Kementerian ESDM menyiapkan sekitar 74 wilayah kerja untuk dilelang dalam dua tahun ke depan. Pertamina berkomitmen berpartisipasi aktif agar temuan baru dari blok-blok migas tersebut dapat menambah produksi nasional secara signifikan.

Selain penguatan di hulu, Pertamina juga mempercepat pengembangan kapasitas kilang. Proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan dijadwalkan mulai beroperasi pada 10 November mendatang. Proyek ini akan meningkatkan kapasitas pengolahan dan menghasilkan produk setara standar Euro 5 dengan kadar sulfur di bawah 10 ppm.

“Dengan peningkatan kapasitas kilang, impor minyak bisa dikurangi dan kualitas produk dalam negeri meningkat,” ujar Simon.

Ia menekankan pentingnya keseimbangan antara penguatan hulu dan hilir. Produksi kilang yang optimal, kata dia, harus ditopang peningkatan produksi minyak domestik agar tidak bergantung pada pasokan impor. Di saat bersamaan, Pertamina juga melakukan transformasi bisnis ritel untuk meningkatkan layanan di SPBU.

Pada sisi lain, strategi bisnis rendah karbon menjadi prioritas berikutnya. Pertamina terus memperluas ekosistem biofuel melalui produk Pertamax Green 95 yang mengandung 5 persen etanol serta mendukung penerapan bahan bakar E10 pada tahun depan. Perusahaan juga memperkuat portofolio panas bumi yang kini memiliki kapasitas terpasang terbesar kedua di dunia.

“Kami berharap pada 2029 kapasitas panas bumi Indonesia bisa menjadi yang terbesar di dunia,” ujar Simon.

Melalui strategi ganda ini, Pertamina menegaskan perannya sebagai penggerak utama dalam mewujudkan kemandirian energi nasional. Pada saat yang sama, membantu mempercepat transisi menuju energi bersih yang berkelanjutan.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |