REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG – PT PLN (Persero) Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bertajuk 'Desa Berdaya Polosiri Tahun ke-3'. Kick off program dilaksanakan Kamis (26/6/2025) di Joglo Panjisemirang, Desa Polosiri, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.
Program ini menandai tahun ketiga dari inisiatif pemberdayaan desa yang telah dirintis sejak 2023. Dalam kegiatan ini, PLN menyerahkan secara simbolis berbagai bentuk bantuan seperti Bantuan Modal Usaha (KUBE), Sarana dan Prasarana kesenian Jaran Kepang, Beasiswa bagi anggota paguyuban Jaran Kepang, serta Bantuan Stand UMKM kepada masyarakat setempat.
Penyerahan bantuan dilakukan langsung oleh Manajer Komunikasi dan TJSL PLN UIT JBT, Irfan Saputra, kepada Kepala Desa Polosiri, Nurgiyanto. Hadir dalam acara tersebut berbagai pihak di antaranya Camat Bawen Dewanto Leksono Widagdo, Ketua BPD, Babinkamtibmas, Babinsa, serta tokoh masyarakat dan pelaku UMKM Desa Polosiri.
Irfan Saputra menyampaikan program TJSL ini difokuskan untuk menyentuh potensi lokal, khususnya pengembangan UMKM dan kesenian tradisional. “Pelaksanaan TJSL PT PLN di Desa Berdaya Polosiri ini kami fokuskan pada penguatan sektor UMKM dan pelestarian kesenian. Harapannya, ini bisa mendorong kemandirian desa serta memperluas pengaruh kesenian lokal hingga ke tingkat Kabupaten,” ujar Irfan.
Kepala Desa Polosiri, Nurgiyanto, turut menyampaikan apresiasi atas keberlanjutan program ini. Program ini akan berjalan selama enam bulan dan melibatkan 40 penerima manfaat dari berbagai kelompok masyarakat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada PT PLN UIT JBT atas keberlanjutan program sejak tahun 2023. Kami percaya bahwa program ini mampu meningkatkan nilai ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Semoga pendampingan dan dukungan dari PLN terus berlanjut,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Asisten Manajer TJSL PLN UIT JBT, Florentina, turut memaparkan rencana program tahun 2025, sementara agenda teknis dan timeline dijelaskan oleh Aap Apipudin dari mitra pendamping Filantra.
Program Desa Berdaya Polosiri menjadi contoh bagaimana sinergi antara BUMN, pemerintah desa, dan masyarakat dapat menciptakan dampak yang berkelanjutan. Tidak hanya dalam aspek ekonomi, tapi juga sosial dan budaya.