REPUBLIKA.CO.ID,PROBOLINGGO -- Kepolisian Resor (Polres) Probolinggo, Jawa Timur meningkatkan patroli dan pengamanan di Gunung Bromo saat libur panjang akhir pekan yang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
"Dalam rangka memastikan keamanan obyek wisata saat libur Hari Raya Idul Adha, kami Polres Probolinggo meningkatkan patroli dan pengamanan tempat wisata di Kabupaten Probolinggo," kata Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana di Probolinggo, Sabtu.
Adapun lokasi wisata yang diminati banyak wisatawan saat libur panjang pekan ini yakni Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Ia mengatakan peningkatan patroli dan pengamanan di lokasi wisata Gunung Bromo sebagai langkah untuk menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif saat libur Idul Adha 1446 Hijriah.
“Melalui kegiatan patroli dan pengamanan itu, kami hadir untuk memberikan rasa aman bagi pengunjung objek wisata, juga untuk mengantisipasi gangguan kamtibmas,” katanya.
Selain melakukan patroli, lanjut dia, petugas juga memberikan imbauan kepada pengelola obyek wisata untuk selalu memantau lokasi wisata guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami juga mengimbau kepada pengunjung untuk mematuhi peraturan dan larangan yang telah diterapkan oleh pengelola obyek wisata. Tetap awasi anak-anak dan juga barang bawaan,” katanya.
Ia mengatakan bahwa situasi Gunung Bromo tetap kondusif meskipun sedang banyak wisatawan, sehingga Polres Probolinggo berharap kondisi terus kondusif. Seperti diketahui, wisata Gunung Bromo masih menjadi lokasi favorit bagi wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Setiap akhir pekan dan libur panjang, petugas kepolisian dari Polres Probolinggo selalu siap untuk mengamankan wisata Gunung Bromo. "Apabila terdapat gangguan kamtibmas, kami imbau wisatawan segera melaporkan kepada petugas yang berada di lokasi," ujarnya.
Sementara itu, pihak Dinas Perhubungan Probolinggo memberikan larangan wisatawan untuk menggunakan sepeda motor matic (otomatis) saat menuju ke Gunung Bromo demi keselamatan bersama karena beberapa kasus kecelakaan disebabkan oleh motor jenis tersebut.
Sejumlah banner sosialisasi dipasang di wilayah Kecamatan Sukapura yang menuliskan ketentuan bahwa pengunjung diminta untuk tidak menggunakan kendaraan roda dua jenis matic (otomatis) saat menuju dan turun dari Gunung Bromo.
Imbauan itu dikeluarkan sebagai bentuk tindak lanjut dari beberapa insiden kecelakaan yang terjadi sebelumnya, yang diduga kuat karena penggunaan kendaraan matic di jalur terjal dan berliku kawasan Gunung Bromo, hingga menyebabkan korban luka berat hingga meninggal dunia.
sumber : Antara