REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran Tilly Norwood, aktris berbasis kecerdasan buatan, di Festival Film Zurich baru-baru ini langsung memicu perbincangan luas di kalangan industri. Norwood diperkenalkan oleh aktris sekaligus komedian Eline Van der Velden dalam sebuah panel di Zurich Summit, bagian industri dari festival tersebut.
Sosok ini bukan sekadar eksperimen, melainkan karya serius dari Xicoia, studio AI yang merupakan spin-off dari perusahaan produksi AI Particle6 milik Van der Velden. Dilansir laman Deadline, Van der Velden mengungkap bagaimana pandangan industri berubah drastis hanya dalam hitungan bulan. Pada awal tahun, banyak studio besar menolak ide aktris AI, bahkan menganggapnya mustahil. Namun memasuki pertengahan tahun, arah angin berbalik.
“Pada Februari semua orang masih bilang ini tidak akan terjadi. Lalu pada Mei mereka berkata, ‘Kami perlu melakukan sesuatu dengan kalian,’” ujarnya.
Ia mengatakan sejak diluncurkan, Norwood sudah menarik minat berbagai pihak, hingga kini ada agensi yang siap mewakilinya secara resmi, sebuah langkah yang sebelumnya mungkin hanya dianggap fantasi fiksi ilmiah.
Yang membedakan Norwood dari sekadar gimmick digital adalah teknologi di balik penciptaannya.
Jika deepfake umumnya hanya menempelkan wajah pada tubuh orang lain, Norwood dibangun dengan sistem AI generatif multimodal yang membuatnya tampil seolah benar-benar hidup. Teknologi ini menggabungkan berbagai elemen canggih yaitu citra wajah yang diciptakan oleh Generative Adversarial Networks (GANs), suara sintetis dengan intonasi konsisten, gerakan tubuh alami yang dihasilkan lewat motion capture berbasis AI, hingga kemampuan berinteraksi berkat model bahasa besar yang memungkinkannya berbicara dan berimprovisasi. Dengan semua itu, Norwood bukan sekadar wajah digital, melainkan sosok baru dengan identitas penuh.
Kemunculannya menimbulkan pertanyaan lebih luas tentang masa depan hiburan. Selama ini, deepfake identik dengan risiko penyalahgunaan dan kontroversi, namun Tilly justru menunjukkan sisi positifnya. Ia menawarkan kemungkinan terciptanya karakter yang benar-benar baru tanpa harus mereplikasi aktor manusia yang sudah ada. Industri film, televisi, hingga periklanan bisa mendapatkan sosok digital yang siap tampil kapan saja, dengan kontrol penuh dari penciptanya.
Meski baru diperkenalkan, Norwood sudah melakukan debut akting. Pada Juli lalu, ia mengumumkan di akun Facebook-nya bahwa dirinya tampil dalam sebuah sketsa komedi berjudul AI Commissioner. Walau hanya peran kecil, langkah itu cukup untuk membuktikan bahwa aktris AI sudah mulai masuk ke dunia hiburan nyata, bukan sekadar prototipe yang dipamerkan di ruang laboratorium. Penampilannya menambah keyakinan bahwa teknologi ini sudah siap digunakan secara komersial.
Respons industri terhadap Norwood tidak bisa dianggap remeh. Ketertarikan agensi untuk mewakili sosok digital ini menandakan adanya ruang baru dalam bisnis hiburan. Bayangkan jika suatu saat film besar memasang nama “Tilly Norwood” di poster utama, bersanding dengan aktor-aktor papan atas. Publik mungkin awalnya meragukan, namun tidak menutup kemungkinan justru akan menerima keberadaan artis AI sebagai bagian dari evolusi industri.
Van der Velden sendiri menekankan bahwa ini baru permulaan. Akan ada lebih banyak pengumuman dalam beberapa bulan ke depan, termasuk proyek baru yang melibatkan Norwood. Apa yang dilakukan Xicoia dan Particle6 hanyalah satu contoh dari gelombang inovasi yang sedang mengubah cara kita memandang seni peran. Dunia hiburan tengah memasuki era baru, di mana batas antara manusia dan kecerdasan buatan semakin kabur.
Apakah artis AI akan menggantikan aktor manusia? Pertanyaan ini tentu akan terus mengemuka. Namun yang jelas, kehadiran Tilly Norwood membuka jalan baru. Ia membuktikan bahwa teknologi bisa digunakan untuk menciptakan sosok yang benar-benar berbeda, dengan potensi untuk berkembang menjadi bintang besar. Apa yang dulu hanya bisa dibayangkan di film fiksi ilmiah kini sudah menjadi kenyataan yaitu aktris digital berdiri di panggung yang sama dengan manusia, dan dunia sedang bersiap untuk melihat sejauh apa perjalanan mereka akan membawa industri hiburan.