CNN Indonesia
Jumat, 10 Okt 2025 14:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali harus menjalani pemeriksaan medis oleh tim dokter Gedung Putih, pada Kamis (9/10) waktu setempat.
Pemeriksaan itu dilakukan tiga bulan setelah Trump menjalani pemeriksaan medis. Gedung Putih saat itu mengumumkan bahwa Trump didiagnosis dengan kondisi masalah saluran vena kronis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Spekulasi soal kesehatan Trump yang menurun mulai mencuat setelah tampak tangannya memar dan kakinya yang bengkak.
Gedung Putih sendiri mengatakan pemeriksaan medis kali ini merupakan pemeriksaan tahunan. Padahal, tiga bulan lalu Trump sudah menjalaninya.
Trump kemudian mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih bahwa pemeriksaan medis yang ia jalani kali ini merupakan "pemeriksaan kesehatan semi-tahunan."
"Kondisi saya sangat bagus, tapi saya beri tahu Anda. Tapi tidak. Saya tidak mengalami kesulitan sejauh ini, secara fisik. Saya sangat baik-baik saja. Secara mental, saya sangat baik," ucap Trump seperti dikutip dari AFP.
Ia kemudian membandingkan kondisi kesehatannya dengan Presiden AS sebelumnya, Joe Biden.
Trump mengatakan bahwa pada pemeriksaan terakhirnya, "Saya juga menjalani tes kognitif yang selalu sangat berisiko karena jika saya tidak berhasil, Anda akan menjadi orang pertama yang berteriak. Tapi saya berhasil."
"Apakah (Barack) Obama melakukan itu? Tidak. Apakah (George W) Bush melakukan itu? Tidak. Biden melakukan itu? Sama sekali tidak. Biden tidak akan bisa menjawab tiga pertanyaan pertama dengan benar," ia menambahkan.
(bac)