Usai Terbang 3 Hari, Harga Emas Langsung Ambruk: Bandar Mulai Ragu?

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Akhirnya harga emas terperosok usai kenaikan tiga hari beruntun. Harga emas turun dari rekor tertingginya pada perdagangan sebelumnya, usai indeks dolar Amerika Serikat (AS) mencatatkan kenaikan. Kini pasar tengah memantau data ekonomi AS yang akan segera rilis.

Pada perdagangan  Rabu (24/9/2025), harga emas dunia turun 0,74% di level US$3.735,92 per troy ons. Penurunan tersebut mematahkan tren penguatan emas selama tiga hari beruntun.

Pada perdagangan hari ini Kamis (25/9/2025) hingga pukul 06.50 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,19% di posisi US$3.742,86 per troy ons.

Harga emas melemah pada perdagangan Rabu karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat.  sementara investor menunggu data ekonomi yang akan dirilis akhir pekan ini untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan The Federal Reserve (The Fed).

Pada perdagangan Rabu (24/9/2025), indeks dolar AS/DXY terapresiasi 0,63% di level 97,87. Penguatan ini mematahkan tren penurunan DXY selama dua hari beruntun, dan membuat emas batangan yang dihargakan dalam dolar lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, menjelaskan emas turun karena investor dan trader mulai ragu dan hati-hati dengan kondisi ke depan.

"Emas masih mencerna beberapa komentar yang keluar dari The Federal Reserve kemarin dan juga ketegangan geopolitik dengan Rusia, harga emas sedikit berhati-hati menjelang beberapa data ekonomi yang akan dirilis," ujar Phillip Streible, kepada a

Ketua The Fed Jerome Powell pada  Selasa tidak memberikan petunjuk baru tentang arah suku bunga di masa mendatang, menekankan bahwa bank sentral harus dengan cermat menyeimbangkan risiko inflasi yang membandel dengan pasar tenaga kerja yang melambat.

Pasar memperkirakan dua penurunan suku bunga 25 basis poin tambahan tahun ini, satu di bulan Oktober dengan probabilitas 94% dan satu lagi di bulan Desember dengan probabilitas 77%, menurut perangkat CME FedWatch.

Fokus saat ini tertuju pada data klaim pengangguran AS mingguan hari Kamis dan rilis indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi AS hari Jumat, ukuran inflasi pilihan The Fed.

Dari sisi geopolitik, militer Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka menyerang dua stasiun pompa minyak semalam di wilayah Volgograd, Rusia.

Emas sebagai aset safe haven menjadi lebih menarik selama periode ketidakpastian geopolitik dan ekonomi. Emas juga cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Pages

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |