300 Transmigran Lolos Seleksi Latihan Komcad: Dilatih Survival Hingga Menembak dengan SS2

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG — Sebanyak 300 transmigran dinyatakan lolos seleksi akhir calon Komponen Cadangan (Komcad) dari Kementerian Transmigrasi. Mereka siap menjalani pendidikan intensif selama dua bulan di Pusat Pendidikan Keuangan (PUSDIKKU) Kodiklat TNI AD, Kota Bandung, Jawa Barat.

Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara, menegaskan masa pendidikan ini bukan hanya latihan militer semata, melainkan proses pembentukan karakter yang utuh. Dia menegaskan, pola pendidikan Komcad diarahkan pada tiga aspek utama yakni intelektual, jasmani, dan kepribadian sebagaimana pola pendidikan TNI matra darat.

“Tujuan utama dari komponen cadangan yang lebih penting lagi itu adalah masalah pembentukan karakter. Kita ingin mentalitas mereka jadi lebih baik, sehingga nanti siap untuk menjadi pelaku-pelaku ekonomi, pelaku-pelaku pembangunan di kawasan-kawasan transmigrasi,” ujar Iftitah dalam keterangannya pada Senin (6/10/2025). 

Selama masa pendidikan, para peserta akan dilatih kedisiplinan, kecakapan lapangan, hingga keterampilan bertahan hidup. Materi yang diajarkan antara lain navigasi darat, teknik survival, menembak dengan senjata laras panjang SS2 buatan Pindad, serta kemampuan fisik seperti lari, renang, dan latihan jasmani lainnya.

Iftitah menekankan, proses seleksi yang dijalani para transmigran sangat ketat. Dari lebih 500 pendaftar, hanya 350 yang mengikuti seleksi 10 hari, dan akhirnya 300 orang dinyatakan lolos. Seleksi ketat yang dilakukan mencakup kesehatan jasmani dan kesehatan jiwa, psikologi, mental ideologi dan kesegaran jasmani. 

"Komcad ini akumulatif, eggak boleh ada yang salah satu timpang (tidak lulus). Walaupun kesehatannya prima, kemudian misalkan juga psikologinya bagus. Tetapi misalkan dia terlibat dengan organisasi terlaran atau misalkan dia ada indikasi narkoba atau misalkan ada indikasi hal-hal yang bersifat susila, nah itu dia didrop. Tidak bisa. Jadi salah satu tidak boleh, tidak lulus. Semuanya harus lulus, oleh karena itu tidak mudah," ujar Iftitah.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |