Badai (ilustrasi). Meningkatnya intensitas bencana akibat perubahan iklim.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bencana hidrometeorologi melanda sejumlah wilayah dunia akhir pekan ini, membatalkan penerbangan, mengganggu pariwisata, dan menelan korban jiwa.
Dari topan di Asia Timur hingga badai di Eropa dan banjir di kawasan Laut Hitam, cuaca ekstrem kembali mengingatkan dunia pada meningkatnya intensitas bencana akibat perubahan iklim.
Di China, otoritas akan membatalkan seluruh penerbangan di Pulau Hainan pada Sabtu (4/10/2025) malam sebelum Topan Matmo menghantam provinsi tersebut.
Kantor berita Xinhua melaporkan, semua penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional Haikou dibatalkan mulai pukul 23.00 waktu setempat.
Matmo diperkirakan membawa angin kencang dan hujan lebat ke wilayah selatan Cina, termasuk Guangdong dan Yunnan, setelah sebelumnya menyebabkan banjir di Filipina pekan ini.
Pemerintah kota Haikou menangguhkan seluruh kegiatan sekolah, pekerjaan, dan transportasi mulai Sabtu sore hingga Ahad (11/10/2025). Topan ini datang di tengah masa libur nasional selama delapan hari, ketika masyarakat Cina diperkirakan melakukan 2,36 miliar perjalanan — meningkat 3,2 persen dibanding tahun lalu.
Media resmi memperingatkan masyarakat agar waspada karena topan dapat berdampak serius pada sektor pariwisata dan transportasi di tengah lonjakan jumlah wisatawan.
Observatorium Hong Kong menaikkan sinyal peringatan badai tropis ke tingkat 3 pada Sabtu siang dan mempertimbangkan untuk meningkatkan level peringatan jika kondisi memburuk. Tahun ini, Hong Kong telah mengeluarkan 12 sinyal peringatan badai — jumlah tertinggi sejak 1946.
Di Eropa Barat, badai musim gugur juga melumpuhkan transportasi udara di Belanda. Bandara Schiphol di Amsterdam membatalkan sedikitnya 80 penerbangan masuk dan lebih dari 70 penerbangan keluar akibat Badai Amy yang melintasi negara itu pada Sabtu.
Institut Meteorologi Kerajaan Belanda (KNMI) mengeluarkan peringatan angin kencang hingga 90 kilometer per jam di wilayah pesisir dan 75 kilometer per jam di daratan.
Sebagian besar penerbangan yang dibatalkan dioperasikan oleh maskapai nasional KLM, yang memperingatkan potensi penundaan dan pembatalan tambahan pada Ahad jika badai berlanjut.
sumber : Reuters