3 hours ago
2
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyatakan, hingga saat ini tim penyelamatan gabungan menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan bangunan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang ambruk pada Senin (29/9). Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas, Emi Freezer, menyebutkan dari 15 titik tersebut, sebanyak delapan korban berada dalam tingkat kesadaran warna hitam, sedangkan tujuh lainnya dalam tingkat kesadaran merah.
“Dari tujuh titik korban yang berstatus merah, enam di antaranya berada di kolom samping yang tidak bisa diakses secara langsung atau zona A2, hanya melalui celah kecil kolom utama (tengah),” kata Freezer kepada awak media di Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (1/10/2025).
Freezer menuturkan, satu korban lainnya berada di dekat kolom utama atau zona A1. Korban tersebut masih responsif, namun tidak bisa menggerakkan badannya lantaran terhimpit bordes.
Ia menjelaskan, dalam masa krusial atau 72 jam pertama pascakejadian, seluruh tim SAR gabungan akan terus memprioritaskan evakuasi terhadap tujuh korban berstatus merah dengan menyalurkan oksigen, suplai makanan, hingga infus secara berkala.
Hingga kini, seluruh komunikasi dengan korban berstatus merah dilakukan melalui interaksi suara, sedangkan untuk interaksi visual tim SAR gabungan menggunakan kamera khusus yang mampu masuk ke celah-celah kecil di bawah reruntuhan.
Ia menambahkan, hingga saat ini total ada 11 korban yang berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan oleh tim SAR gabungan.
Dari 11 korban tersebut, tiga di antaranya meninggal dunia, yakni satu korban dilaporkan meninggal di rumah sakit pada Senin (29/9), serta dua lainnya pada Selasa (30/9).
Sementara itu, untuk jumlah pasti korban yang masih berada di bawah reruntuhan, pihak berwenang belum dapat memastikan secara akurat. Adapun jumlah 15 titik korban yang berhasil ditemukan hingga hari ini bukan merupakan angka pasti total korban yang masih berada di bawah reruntuhan.
sumber : ANTARA
