Dewan Hubungan Amerika-Islam Kutuk Keras Nobel Perdamaian Diberikan Bagi Pendukung Zionis

5 hours ago 1

Pemimpin oposisi Venezuela Maria Corina Machado berbicara kepada para pendukungnya pada sebuah protes menjelang pelantikan Presiden Nicolas Maduro di Caracas, Venezuela 9 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Hubungan Amerika Islam (CAIR) mengutuk keras keputusan Komite Nobel yang telah memberikan Nobel Perdamaian kepada Maria Corina Machado. Lewat keterangannya di akun Instagram, Jumat (10/10/2025), CAIR menegaskan, Machado adalah pendukung vokal Partai Likud yang rasis dari Israel. 

Awal tahun ini, organisasi advokasi Muslim terbesar di AS tersebut mengungkap, Machado telah menyampaikan pidato di sebuah konferensi fasis Eropa, termasuk Geert Wilders dan Marie Le Pen, yang secara terbuka menyerukan Reconquista baru - merujuk pada pembersihan etnis Muslim dan Yahudi Spanyol pada tahun 1500-an.

CAIR menegaskan, Nobel Perdamaian seharusnya diberikan kepada individu yang telah menunjukkan moralitas dan keberanian konsisten dalam memperjuangkan keadilan bagi semua orang. Menurut CAIR, Nobel seharusnya tak diberikan kepada politisi yang menuntut demokrasi di negara mereka sendiri sementara yang bersangkutan mendukung rasisme, fanatisme, dan fasisme di luar negeri.

"Kami menyerukan kepada Machado untuk mencabut dukungannya terhadap Partai Likud dan fasisme anti-Muslim di Eropa. Jika ia menolak untuk melakukannya, komite Hadiah Nobel harus mempertimbangkan kembali keputusannya, yang telah merusak reputasinya sendiri. Seorang fanatik anti-Muslim dan pendukung fasisme Eropa tidak pantas disebut bersama orang-orang seperti Dr. Martin Luther King, Jr., dan para peraih Nobel Perdamaian lainnya,"tegas CAIR.

Lebih lanjut, CAIR menegaskan, Komite Nobel Perdamaian seharusnya memberikan penghargaan kepada seorang penerima penghargaan yang telah menunjukkan konsistensi moral dengan berani memperjuangkan keadilan bagi semua orang. Contohnya, ujar CAIR,  mahasiswa, jurnalis, aktivis, dan tenaga medis yang telah mempertaruhkan karier dan bahkan nyawa mereka untuk menentang kejahatan zaman kita: genosida di Gaza.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |