REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG, – Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI menyoroti tantangan dalam program Koperasi Merah Putih, terutama terkait regulasi, permodalan, dan kesiapan sumber daya manusia. Hal ini disampaikan oleh anggota DPD RI Muhdi dalam kegiatan "Dialog dan Penyerapan Aspirasi" di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, pada Jumat.
Menurut Muhdi, persoalan Koperasi Merah Putih sangat kompleks. Dari sisi regulasi, belum ada landasan yang kokoh, ditambah lagi koordinasi antar lini yang belum optimal. Banyak pelaku koperasi berharap mendapatkan berbagai fasilitas seperti dukungan permodalan, namun kenyataannya, persyaratan untuk memperoleh modal cukup berat.
Wakil Ketua Komite I DPD RI ini menekankan bahwa syarat untuk mendapatkan modal tidak mudah. Koperasi harus memiliki anggota minimal 500 orang dan tempat usaha. Jika ingin membuka unit simpan pinjam, modal awal yang dibutuhkan bisa mencapai Rp500 juta. Persyaratan ini menyulitkan koperasi baru, terutama yang dibentuk secara "top down".
Muhdi menekankan perlunya pemerintah memperkuat regulasi dan menghadirkan koperasi sekunder untuk mengoordinasikan koperasi primer. Selain itu, dukungan nyata dari pemerintah dan BUMN sangat penting agar koperasi dapat beroperasi dengan baik.
"Jika melalui Himbara syarat permodalannya berat, pemerintah seharusnya memberikan kemudahan seperti hibah untuk investasi awal," ujarnya. BUMN juga diharapkan menjadi mitra khusus, memberikan dukungan operasional melalui skema peminjaman sarana usaha, seperti meminjamkan tabung gas untuk koperasi yang bergerak di bidang gas.
Selain masalah permodalan, Muhdi juga menyoroti lemahnya SDM pengelola koperasi. Banyak pengurus belum memiliki kapasitas memadai karena proses pembentukan yang tergesa-gesa. Bahkan, ada pengurus yang masih menjalankan usaha lain di luar koperasi.
Dalam kunjungan kerjanya di Kantor Kelurahan Kalirejo, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Muhdi juga mengadakan program tebus murah sembako untuk 300 masyarakat tidak mampu dan menyerahkan bantuan peralatan olahraga.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara