Hampir 90 Persen Kasus Kekerasan Anak Dipicu Gawai tanpa Pengawasan

3 hours ago 1

Anak menggunakan gadget. (ilustrasi). Dari yang tercatat di Kementerian PPPA, hampir 90 persen kasus kekerasan yang dilakukan maupun dialami oleh anak dipengaruhi oleh penggunaan gawai dan media sosial tanpa pengawasan yang tepat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi mengimbau orang tua di Indonesia membangun kembali kedekatan emosional dengan anak. Imbauan ini dinilai sangat mendesak, terutama dalam konteks pendampingan penggunaan gawai dan internet, sebagai langkah preventif untuk mencegah kekerasan terhadap anak.

Di era digital, gawai telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan anak-anak. Namun, tanpa pengawasan dan kedekatan yang memadai dari orang tua, perangkat ini dapat menjadi pintu gerbang bagi berbagai risiko kekerasan, baik yang terjadi secara online (dunia maya) maupun yang berawal dari interaksi di dunia maya lalu berlanjut di dunia nyata.

"Dari yang tercatat di Kementerian PPPA, hampir 90 persen kasus kekerasan yang dilakukan maupun dialami oleh anak dipengaruhi oleh penggunaan gawai dan media sosial tanpa pengawasan yang tepat. Maka orang tua perlu memberi contoh yang baik dan mendampingi dengan penuh perhatian, maka anak akan tumbuh dengan perilaku dan karakter yang baik," ujar Menteri PPPA Arifah Fauzi dalam keterangan di Jakarta, Rabu (8/10/2025).

Hal itu dikatakannya dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung Al Jauhar Yasfi, di Kota Bekasi, Jawa Barat. Menurut Arifah Fauzi, tantangan besar yang dihadapi keluarga modern saat ini adalah meningkatnya ketergantungan anak terhadap gawai dan media sosial. Kemudian kurangnya pendampingan dan komunikasi orang tua pada anak dapat mempengaruhi pola pengasuhan dalam keluarga.

"Banyak orang tua mengeluh merasa kesulitan mengasuh atau mendidik anak. Ya susah, karena kedekatan emosional dengan anak sangat minim kurang dibangun. Fenomena sekarang, anak yang rewel dibujuk dengan gawai, kalau tidak mau makan, dikasih gawai. Akibatnya, komunikasi dan kedekatan antara orang tua dan anak semakin berkurang. Belum terlambat, (kecanduan gawai) mesti dicegah karena dapat menimbulkan dampak negatif bagi tumbuh kembang anak," kata dia.

Menteri PPPA menekankan peringatan Maulid Nabi dapat dimaknai sebagai momentum penting bagi perempuan Indonesia untuk meneladani nilai-nilai keteladanan Rasulullah SAW dalam membangun keluarga yang beriman, berakhlak mulia, dan berdaya, serta memperkuat peran keluarga sebagai lingkungan pertama dan utama dalam pembentukan karakter anak.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |