KAI Ungkap Alasan Penambahan Jumlah Perjalanan Harian LRT Jabodebek

5 hours ago 2

Sejumlah calon penumpang menunggu kedatangan kereta api ringan atau Lintas Raya Terpadu (LRT) Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (4/10/2024). PT Kereta Api Indonesia mencatat jumlah penumpang LRT Jabodebek pada kuartal III 2024 sebanyak 5,97 juta orang atau meningkat sebesar 23 persen dibanding kuartal III 2023 yakni sebanyak 4,84 juta orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Group menambah jumlah perjalanan harian kereta LRT Jabodebek. Hal itu dilakukan untuk mendukung kelancaran mobilitas masyarakat.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba mengatakan setiap hari Senin-Jumat akan dioperasionalkan sebanyak 24 rangkaian LRT Jabodebek. Jumlah tersebut meningkat dari sebelumnya sebanyak 22 rangkaian.

"Dengan penambahan operasional ini menjadikan jumlah perjalanan harian juga meningkat dari 366 menjadi 398 perjalanan pada hari kerja," kata Anne di Jakarta, Kamis (3/7/2025).

KAI Group melalui layanan LRT Jabodebek mencatat rekor baru pada Senin (1/7/2025) yang mencapai 118.114 pengguna per hari.

Angka tersebut berhasil mencetak rekor okupansi baru, melampaui rekor sebelumnya sebanyak 114.000 pengguna per hari yang dicatatkan pada 28 Mei 2025.

Anne menjelaskan pemecahan rekor okupansi penumpang harian itu bertepatan dengan mulai diberlakukannya penambahan jumlah perjalanan dan operasional rangkaian LRT Jabodebek pada hari kerja (Senin-Jumat) terhitung 1 Juli 2025.

"Itu untuk mengakomodasi tingginya antusiasme masyarakat untuk menggunakan transportasi umum," ujarnya.

Menurutnya, penumpang LRT Jabodebek menunjukkan tren yang positif, hal itu yang mendorong ditambahnya perjalanan untuk semakin memperpendek headway (jarak antar-KA) sehingga semakin memudahkan mobilitas masyarakat.

Dia menyebutkan pada periode 1 Maret hingga 30 Juni 2025, operasional harian pada hari kerja sebanyak 366 perjalanan, rata-rata pengguna harian LRT Jabodebek mencapai 95.586 pengguna.

Angka itu tumbuh 10 persen dibandingkan periode 1 November 2024 hingga 28 Februari 2025 yang mencatat rata-rata 86.784 pengguna pada hari kerja.

"Dengan penambahan jumlah perjalanan ini, headway atau waktu tunggu antar kereta pada jam sibuk juga semakin singkat," ucap Anne.

Untuk relasi Jatimulya/Harjamukti-Cawang (PP), headway kini menjadi 9 menit 25 detik. Sementara untuk lintas Cawang-Dukuh Atas BNI, waktu tunggu antar kereta berkurang menjadi 4 menit 12,5 detik.

sumber : ANTARA

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |