Kata Mutiara dan Candaan Para Sahabat Nabi Muhammad SAW

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Para sahabat Nabi Muhammad SAW adalah contoh Muslim yang seimbang dalam kehidupan antara kebutuhan ruh dan tuntutan jasad. Sahabat Nabi menggunakan keduanya dalam menjaga keseimbangan dengan mengikuti pribadi Rasulullah SAW. 

Berikut ini beberapa kutipan atau kata mutiara dari ucapan para sahabat Nabi Muhammad SAW. Kata-kata mutiara tersebut tentang kehidupan mereka yang menjadi bukti terhadap sikap moderat mereka dan gurauan yang pernah mereka lakukan, dikutip dari buku Sa'atan Sa'atan yang ditulis Syekh Mahmud Al-Mishri diterjemahkan Ustadz Abdul Somad.

Ali bin Abi Thalib berkata, "Hiburlah hati, berilah ia petikan-petikan hikmah, karena hati juga merasakan jemu sebagaimana badan merasa bosan."

Abdullah bin Mas'ud berkata, "Tenangkanlah hati, karena jika hati itu dipaksa, maka ia akan menjadi buta."

Beliau juga pernah berkata, "Sesungguhnya hati itu memiliki keinginan, sikap menerima, jemu dan menolak. Gunakanlah ia ketika ia berkeinginan dan mau menerima dan biarkanlah ia ketika ia sedang jemu dan dalam keadaan menolak."

Ali bin Abi Thalib berkata, "Boleh bercanda, jika itu bisa mengeluarkan seseorang dari batasan bermasam buka (cemberut)."

Dari Abu Najih, dari Bapaknya, ia berkata, "Umar bin Khattab berkata, "Aku lebih suka jika seseorang itu seperti seorang anak-anak di tengah keluarganya. Akan tetapi jika ia dibutuhkan, maka ia adalah seorang laki-laki dewasa.

Abu Ad-Darda berkata, "Aku biarkan jiwaku dengan sesuatu yang batil akan tetapi tidak haram, maka itu menjadikannya lebih kuat untuk melakukan kebenaran."

Diriwayatkan dari An-Nakha'i, bahwa ia ditanya tentang sahabat-sahabat Rasulullah, apakah mereka tertawa dan bercanda? Ia menjawab, "Ya, sedangkan iman di hati mereka seperti gunung-gunung yang kokoh."

Abu Salamah bin Abdirrahman berkata, "Para sahabat Rasulullah itu tidak menyimpang dan tidak pula lesu. Mereka membaca syair di majlis-majlis mereka dan mereka menyebutkan perkara-perkara di masa jahiliah mereka. Jika salah seorang mereka menginginkan sesuatu dari perkara agamanya, maka kedua bola matanya berputar."

Bakr bin Abdillah Al-Muzani berkata, "Para sahabat Rasulullah itu saling melempar dengan semangka. Akan tetapi dalam kebenaran, mereka adalah para tokohnya."

Dari Nafi Maula Abdillah bin Umar, ia berkata, "Ibnu Umar bercanda dengan seorang hamba sahaya perempuannya. Ibnu Umar berkata kepadanya: Yang menciptakan aku adalah Pencipta Yang Maha Mulia dan yang menciptakanmu adalah Pencipta Yang Pantas. Hamba sahaya perempuannya itu marah, berteriak dan menangis. Maka Abdullah bin Umar pun tertawa."

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |