Kemenhan Integrasikan Lafi TNI di Bawah Pusat Farmasi Pertahanan

2 hours ago 1

Menkop Ferry Juliantono (kiri) dan Wamenhan Donny Ermawan Taufanto dalam konferensi pers di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengintegrasikan Lembaga Farmasi Tentara Nasional Indonesia (Lafi TNI), baik milik Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) serta Lembaga Biologi dan Vaksin (Labiokvak) AD ke dalam satu komando. Semua Lafi kini bernama Pusat Farmasi Pertahanan di bawah Badan Pemeliharaan dan Perawatan Pertahanan (Baharwathan) Kemenhan.

"Alih komando dan pengendalian yang terhitung per 1 Oktober 2025 ini untuk tata kelola yang lebih baik dan efisien," ujar Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Marsekal Madya (Purn) Donny Ermawan Taufanto dalam konferensi pers di kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025).

Dengan demikian, kata Donny, nantinya obat-obatan dan vitamin yang diproduksi tidak hanya digunakan untuk mendukung para prajurit, tetapi bisa juga untuk mendukung seluruh kesehatan masyarakat Indonesia. Adapun saat ini berbagai vitamin yang diproduksi Pusat Farmasi Pertahanan salah satunya diberikan bagi para prajurit TNI yang sedang mempersiapkan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80 TNI pada 5 Oktober 2025.

Donny menjelaskan, integrasi Lafi TNI tersebut menjadi simbol lahirnya kekuatan baru bagi pembangunan farmasi pertahanan Indonesia. Langkah itu juga sekaligus mewujudkan tata kelola yang lebih efisien dengan seluruh sumber daya manusia (SDM), sarana produksi, dan rantai distribusi yang kini terkoordinasi di bawah satu kepemimpinan.

"Efisiensi yang terwujud tidak hanya meningkatkan kualitas pengelolaan, tetapi juga memperluas ruang bagi terjalinnya kolaborasi yang lebih erat antarmatra TNI," ucap mantan sekjen Kemenhan tersebut didampingi Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono dan Wamenkes Dante Saksono Harbuwono.

Melalui koordinasi yang terpadu, kata Donny, kegiatan riset, pengembangan, hingga produksi obat dan vitamin dapat dilaksanakan secara selaras, terarah, dan bebas dari tumpang tindih. Seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi, menurutnya, biaya obat per unit pun dapat ditekan sehingga harga yang ditawarkan menjadi lebih terjangkau.

Donny menjelaskan, upaya tersebut bertujuan agar masyarakat yang membutuhkan dapat memperoleh akses terhadap obat dan vitamin dengan lebih mudah tanpa mengurangi mutu dan kualitasnya. "Pada akhirnya langkah ini meneguhkan komitmen pembangunan kedaulatan farmasi pertahanan yang mampu memenuhi kebutuhan prajurit ataupun masyarakat dengan sepenuhnya mengandalkan kemampuan bangsa sendiri," ujar Donny.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |