Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa dirinya sebagai kepala pemerintahan tidak bisa memenuhi semua aspirasi dan kepentingan masyarakat, termasuk di bidang pendidikan.
Dia akan berupaya menambahkan anggaran pendidikan jika diperlukan dan jika keuangan negara mampu. Dia pun menekankan anggaran pendidikan saat ini sudah cukup besar. Bahkan, anggarannya menjadi mata anggaran paling besar dibandingkan bidang pertahanan dan lainnya, yakni mencapai 20% dari total APBN.
Namun, anggaran besar tidak akan membuahkan hasil jika masih banyak korupsi. Oleh karena itu, dia bertekad untuk memberantas korupsi.
"Saya bertekad untuk memberantas korupsi dari Indonesia," kata Prabowo dalam puncak peringatan Hari Guru Nasional 2025, di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Jumat (28/11/2025).
"Saya minta pengertian, masalahnya sudah sangat berat, tidak bisa dalam 1-2 hari. Saya tidak punya tongkat nabi musa, dan kita punya sistem, memang ini masalahnya, anggaran dirong-rong, mark up di mana-mana. Saya minta menteri-menteri awasi anak buahmu, awasi pejabat-pejabatmu," tegasnya.
Prabowo pun memperingatkan jika ada pejabat atau birokrat yang memainkan anggaran, dia tidak akan tinggal diam.
"Mark up-mark up barang harganya Rp 10 juta dinaikkan 150 kali. Jangan kira saya tidak tahu. Saya kasih peringatan para menteri, para kepala badan, pejabat. Bersihkan aparatmu semua itu," ujarnya.
Prabowo menekankan bahwa pemerintah membutuhkan setiap rupiah di dalam anggaran untuk kepentingan rakyat, termasuk kepentingan guru, perbaikan sekolah dan lainnya.
"Kita butuh itu semua, jangan mencuri uang rakyat!" tegas Prabowo.
(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]

1 hour ago
1















































