Pemerintah Israel Resmi Setuju Gencatan Senjata di Gaza

7 hours ago 1

CNN Indonesia

Jumat, 10 Okt 2025 09:50 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Israel telah mengesahkan kesepakatan gencatan senjata fase pertama yang mencakup penghentian agresi di Jalur Gaza dan pembebasan sandera pada Jumat (10/10).

Ratifikasi berlangsung di parlemen usai disetujui melalui pemungutan suara. Voting tersebut membuka jalan penghentian agresi di Gaza dalam waktu 24 jam, dan pembebasan 48 tawanan Israel yang ditahan dalam waktu 72 jam.

"Pemerintah baru saja menyetujui kerangka kerja pembebasan semua sandera, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal," demikian pernyataan kantor Perdana Menteri Israel, dikutip Al Jazeera.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengesahan dari parlemen Israel itu berlangsung usai kedua pihak menandatangani kesepakatan gencatan senjata fase pertama pada Kamis (9/10) siang.

Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata fase pertama setelah putaran negosiasi yang sebelumnya kerap buntu. Pengumuman kesepakatan ini disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Truth Social.

"Saya sangat bangga mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah menandatangani Tahap Pertama Rencana Perdamaian (Peace Plan) kami," tulis Trump.

Tahap pertama gencatan akan mencakup penghentian serangan dalam 24 jam setelah perjanjian ditandatangani, penarikan sebagian pasukan, dan pemulangan seluruh sandera dalam waktu 72 jam.

Salah satu pejabat Hamas sebelumnya mengatakan akan menukar 20 sandera yang masih hidup dengan 2.000 tahanan Palestina di penjara Israel.

Menurut sumber di negara Arab, Hamas juga mengajukan pembebasan pemimpin gerakan Fatah, Marwan Barghouti, yang dipenjara seumur hidup serta pengembalian jenazah pemimpin mereka Yahya Sinwar dan Mohammad Sinwar yang disembunyikan Israel.

Fase pertama juga mencakup pengiriman bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Per hari minimal 400 truk bakal masuk wilayah tersebut.

Namun, perjanjian tersebut tak mengatur lebih rinci dan menyisakan banyak pertanyaan yang memicu kerapuhan kesepakatan. Misalnya waktu pasti gencatan permanen, nasib Hamas, hingga pemerintahan di Gaza pasca agresi.

Israel juga punya rekam jejak melanggar kesepakatan seperti yang sudah dilakukan sebelumnya saat gencatan dengan Hamas maupun Hizbullah di Lebanon.

Di tengah perayaan kesepakatan gencatan ini, Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan pasukan Israel terus menyerang wilayah-wilayah di sana. Setidaknya 10 warga Palestina tewas dan 49 lainnya luka-luka dalam serangan membabi buta pasukan zionis..

(isa/dna)

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |