REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sepanjang pekan ini, ratusan siswa dari berbagai daerah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Puluhan siswa di antaranya harus menjalani rawat inap.
Setidaknya 187 siswa SMP Negeri 1 Kragan, Kabupaten Rembang, diduga keracunan setelah menyantap menu MBG pada Selasa (23/9/2025). Sebanyak 173 siswa mengalami muntah, pusing, mual, hingga diare pada Rabu (24/9/2025).
“Jadi total 187 siswa,” ungkap Kepala Sekolah SMPN 1 Kragan, Dahlan Slamet. Dari jumlah tersebut, 14 siswa harus dirawat inap. Menu MBG di sekolah itu adalah mi ayam, tahu, dan potongan buah melon. Merespons kasus ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tanjungan selaku penyedia MBG menghentikan sementara operasionalnya.
Ketua Satgas MBG Kabupaten Rembang sekaligus Wakil Bupati Rembang, Muhammad Hanies Cholil Barro, menyatakan Dinas Kesehatan sudah mengambil sampel makanan untuk diteliti di laboratorium. Hasil penelitian akan menjadi dasar evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
Kasus serupa terjadi di Kabupaten Banyumas. Lebih dari 100 siswa dari berbagai sekolah di Kecamatan Karanglewas diduga mengalami keracunan MBG. Korban terbanyak berasal dari SDN Kediri dan SDN Pangebatan.
Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan (Disdik) Banyumas, Taryono, menjelaskan kasus itu terungkap pada Rabu (24/9/2025) ketika banyak siswa absen karena mual, pusing, dan muntah. “Kami kemudian koordinasi dengan BGN (Badan Gizi Nasional), laporan dari Dinkes ada di atas 100 siswa yang diduga keracunan,” ujarnya.
Menurut Dinas Kesehatan Banyumas, menu MBG saat itu berupa nasi, ayam goreng, sambal tomat, abon, tahu goreng, dan buah naga. Sampel makanan sudah diambil untuk diuji di laboratorium. Taryono menyebut, tak ada siswa yang dirawat inap. Disdik, Dinkes, BGN, dan SPPG terkait sepakat menghentikan sementara program MBG mulai Senin (29/9/2025) untuk evaluasi.
Sementara itu, 123 siswa di Kecamatan Petanahan, Kabupaten Kebumen, juga diduga mengalami keracunan setelah menyantap soto dari menu MBG pada Kamis (25/9/2025). Kepala Dinas Kesehatan Kebumen, Iwan Danardono, menyebut 30 hingga 35 siswa harus dirawat inap. “Keluhan-keluhannya sudah berkurang,” ujarnya.
Dinkes Kebumen telah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium. “Mungkin bisa dari sayurnya, ayamnya, atau airnya. Nanti hasil lab akan ketahuan bagian mana yang terkontaminasi,” kata Iwan. Ia menambahkan, Pemkab Kebumen belum menetapkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan karena jumlah pasien tidak bertambah.
sumber : Antara