Stres Kronis Lebih dari 6 Bulan Bikin Kualitas Sperma 'Jeblok'

6 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stres yang berkepanjangan ternyata bukan hanya mengganggu kesehatan mental, tetapi juga dapat memberikan dampak serius pada kesuburan pria dengan cara memengaruhi kualitas sperma. Hal ini ditegaskan oleh dokter spesialis andrologi lulusan Universitas Airlangga.

“Kalau laki-laki itu stres, terutama stres yang jangka panjang ya, kronis, lebih dari 6 bulan itu sangat berbahaya,” kata dokter Christian Christoper, dalam acara diskusi kesehatan di Jakarta, beberapa watu lalu.

Dokter yang berpraktik di EKA Hospital BSD itu mengatakan stres dalam jangka panjang bisa meningkatkan kadar level hormon kortisol dan prolaktin yang berbahaya karena menekan hormon kesuburan, seperti hormon perangsang folikel (FSH), hormon luteinizing (LH), dan testosteron. Tiga hormon tersebut adalah kunci untuk kesuburan, di mana testosteron berfungsi sebagai ereksi, FSH untuk pembentukan sperma, serta LH untuk pembentukan testosteron, hormon itu semua saling berkaitan.

“Kalau kortisol tinggi, prolaktin tinggi, otomatis testosteron rendah, FSH rendah, LH juga rendah,” kata dia.

Christian juga mengungkapkan penurunan kualitas sperma dipengaruhi karena kurangnya waktu tidur atau begadang. Idealnya tubuh membutuhkan waktu tidur sekitar 8,5 jam. Sayangnya masih banyak orang yang terbiasa tidur hanya empat hingga lima jam sudah merasa cukup.

Padahal apabila waktu tidur tidak tercukupi bisa membahayakan tubuh yang mengalami kelelahan kronis. “Tidur itu seperti tabungan, kalau kita tidak tabung tidur, kita akan kekurangan tidur atau namanya sleep depreviative,” ujar dia.

Christian mengatakan sleep depreviative bisa mengakibatkan sel-sel tidak bisa melakukan reparasi, termasuk salah satunya sel testis atau sel buah sakar. Menurut dia, sel yang tidak direparasi dengan baik itu bisa terkumpul racun-racun karena tidak bisa buang.

“Sel-sel yang sudah rusak, dia tidak bisa perbaiki. Tertumpuklah racun-racun dan sel-sel yang sudah tua tadi, akibatnya spermanya jelek,” ujar dokter mitra Halodoc.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |