Home > Budaya Monday, 29 Sep 2025, 15:23 WIB
Komedi di Indonesia sebagai bagian dari kesenian rakyat. Komedi muncul pertama kali melalui kesenian rakyat, seperti ludruk di Jawa Timur yang sudah dikenal sejak abad ke-12,

Prolog:
“Kalau hidup sudah terlalu serius, mungkin kita cuma butuh satu hal: tertawa. Tapi tahukah Anda, tertawa itu punya sejarah panjang, bahkan bisa jadi alat perlawanan?”
KINGDOMSRIWIJAYA – Setelah ada Hari Musik, Hari Puisi, sekarang Indonesia punya Hari Komedi. Jika Hari Musik diperingati setiap 9 Maret, Hari Puisi Indonesia yang diperingati setiap 26 Juli dan Hari Komedi Nasional diperingati setiap 27 September. Hari Puisi Indonesia dan Hari Komedi Nasional baru saja ditetapkan/ dicanangkan pada tahun 2025 sedangkan Hari Musik sudah dicanangkan sejak 2013.
Di Indonesia yang belum ada atau belum dicanangkan adalah Hari Sastra dan Hari Teater. Di dunia internasional, Hari Teater Internasional diperingati setiap tanggal 27 Maret, dicetuskan pada Kongres Dunia ITI ke-9 di Wina pada tahun 1961.
Khusus Hari Komedi Nasional Menteri Kebudayaan (Menbud) Republik Indonesia, Fadli Zon, baru saja menetapkan 27 September sebagai Hari Komedi Nasional melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Kebudayaan.
Lalu, kenapa tanggal 27 September dipilih sebagai Hari Komedi Nasional? Bukan tanggal lain, apa alasannya? Menteri Fadli Zon memberikan jawabannya, penetapan ini bertepatan dengan hari lahir seorang tokoh komedi Indonesia yang luar biasa, multi talenta, seorang maestro yakni Bing Slamet, yaitu pada tanggal 27 September.
Sekaligus penetapan Hari Komedi Nasional merupakan aspirasi yang telah lama diperjuangkan para seniman komedi, khususnya PaSKI, serta berbagai organisasi seni lainnya. “Kita berharap momentum ini menjadi penanda sekaligus apresiasi terhadap sosok Bing Slamet”, kata Fadli Zon.
Penggiat Literasi-Tutor-Penulis & Penerbit Buku -- PALEMBANG - INDONESIA