CNN Indonesia
Selasa, 16 Sep 2025 10:35 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
SPBU Shell dikabarkan melakukan pemutusan hak kerja (PHK) terhadap karyawannya akibat kelangkaan pasokan BBM.
Kabar tersebut ramai dibicarakan di media sosial X, salah satunya oleh pemilik akun X @ganissatanica, Malik Ganis Ilman.
"Minggu ketiga September stock diprediksi habis sehingga banyak yang akan kena PHK. Shell akan tetap buka cuman jualan oli dan diesel (dengan komposisi 2 staff dalam 1 shift). Kemungkinan stok bensin Super & Power akan datang lagi di bulan Oktober antara minggu kedua/ketiga," tulis unggahan @ganissatanica pada Senin (15/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Isu kelangkaan BBM di SPBU disebut-sebut karena Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak mau menambah impor BBM untuk Shell dan SPBU swasta lainnya.
Warganet pun menyayangkan langkah pemerintah tersebut.
"Baru tadi liat thread soal ini, katanya ga lama lagi bakalan ada phk besar buat karyawan shell, ya Allah pemerintah tuh maunya apa," kata netizen @in_lilaac mengomentari kabar pemerintah tak mau tambah impor BBM SPBU swasta pada Kamis (11/9).
CNNIndonesia.com menghubungi Corporate & Internal Communications Shell Indonesia Reza Marta Fawzy serta Menteri Ketenagakerjaan Yassierli soal kabar tersebut. Namun yang bersangkutan belum merespons hingga berita ini dipublikasikan.
Beberapa jenis BBM sejak pekan lalu kosong di sejumlah SPBU swasta, seperti Shell dan BP-AKR.
President Director & Managing Director Mobility Shell Indonesia Ingrid Siburian mengakui memang ada beberapa jenis BBM nya yang kosong dan belum bisa dipastikan kapan kembali tersedia.
Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menepis kabar kelangkaan stok BBM di SPBU swasta disebabkan masalah izin. Ia menegaskan pemerintah telah memberikan izin sesuai kuota per tahun dan di evaluasi berkala setiap tiga bulan sekali.
"Jadi gini untuk ketersediaan BBM nasional kita untuk swasta kita memberikan kuota impor itu seperti 2024," ujarnya ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (29/8).
Bahkan, Bahlil menyatakan pemerintah sudah memberikan tambahan impor 10 persen untuk SPBU swasta, dibandingkan kuota tahun lalu.
Namun, ia tak merinci besarannya kuota yang diberikan secara detail.
Ketum Partai Golkar ini kemudian menyarankan Shell Indonesia dan BP AKR untuk membeli BBM ke PT Pertamina (Persero) apabila stok masih kosong meski sudah ditambahkan 10 persen kuotanya.
"Kalau ada yang masih kurang, silahkan beli juga di Pertamina," kata Bahlil.
(fby/sfr)