YouTube Music Uji Coba Fitur Host AI, Bisa Beri Komentar Tentang Lagu yang Diputar

3 hours ago 2

Aplikasi Youtube. YouTube Music tengah menguji fitur baru berupa host berbasis kecerdasan buatan (Al) yang dapat memberikan cerita menarik, trivia penggemar, hingga komentar seputar lagu yang sedang diputar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- YouTube Music tengah menguji fitur baru berupa host berbasis kecerdasan buatan (Al) yang dapat memberikan cerita menarik, trivia penggemar, hingga komentar seputar lagu yang sedang diputar. Fitur ini diumumkan pada Jumat sebagai bagian dari inisiatif terbaru YouTube dalam mengeksplorasi potensi Al.

Langkah ini mengikuti jejak Spotify yang lebih dulu merilis fitur serupa pada 2023 lewat DJ Al. Yakni sebuah penyiar virtual yang menyajikan kurasi musik dan komentar seputar artis serta lagu favorit pengguna.

Fitur host Al di YouTube Music merupakan pengembangan dari esperimen sebelumnya, seperti radio percakapan Al yang diluncurkan pada Juli lalu. Melalui fitur tersebut, pengguna bisa membuat stasiun radio kustom hanya dengan mendeskripsikan jenis musik yang mereka inginkan.

Namun hingga saat ini, fitur Al host saat ini masih dalam tahap uji coba melalui YouTube Labs. "Akses uji coba untuk fitur Al host ini masih terbatas bagi sebagian kecil pengguna di Amerika Serikat," demikian kata perusahaan seperti dilansir laman TechCrunch, Sabtu (27/9/2025).

Dalam sebuah unggahan blog resmi, perusahaan menyebut YouTube Labs sebagai inisiatif baru untuk mengeksplorasi potensi Al di platform YouTube. Konsep YouTube Labs mirip dengan Google Labs-unit eksperimental Google yang memungkinkan pengguna mencoba produk Al tahap awal dan memberikan masukan. Berbeda dengan fitur eksklusif lainnya, YouTube Labs terbuka untuk semua pengguna YouTube, tanpa perlu langganan Premium.

YouTube sendiri semakin gencar mengimplementasikan teknologi Al di berbagai lini platformnya. Pada awal bulan ini, perusahaan merilis sejumlah alat berbasis generative Al (GenAl) untuk mempermudah pembuatan konten Shorts. Sebelumnya, YouTube juga memperluas akses ke alat pencarian berbasis percakapan Al, yang membantu pengguna menemukan informasi, rekomendasi konten, hingga ringkasan video.

Meski terus mengembangkan fitur Al, YouTube juga memperketat aturan untuk menjaga kualitas konten. Baru-baru ini, YouTube memperbarui kebijakannya guna membatasi monetisasi terhadap konten tidak autentik, termasuk video yang diproduksi massal atau berisi konten berulang yang tidak memberikan nilai tambah.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |