Evakuasi Korban Ponpes Al-Khoziny, Polda Jatim Petakan Tiga Klaster untuk Pendataan

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Polda Jawa Timur mengambil langkah strategis dalam proses penanganan korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Buduran, Sidoarjo, dengan membagi data korban ke dalam tiga klaster utama.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto mengatakan langkah ini bertujuan untuk mempermudah proses identifikasi dan memastikan akurasi jumlah korban. Adapun tiga klaster itu meliputi santri, pengurus pesantren, dan para pekerja bangunan yang tengah mengerjakan proyek di area ponpes saat kejadian.

Langkah ini dinilai penting untuk melacak siapa saja yang berada di lokasi saat bangunan tiga lantai tersebut runtuh pada Senin (29/9/2025) sore.

"Perkembangan yang kita lihat dari pendataan penghuni di sana yang kemudian dimasukkan datanya di Posko, kan kita bagi dalam tiga klaster. Pertama adalah jumlah santrinya, kedua adalah pengurus pesantren, ketiga adalah pekerja yang melakukan pembangunan pesantren itu," katanya seusai meninjau lokasi kejadian ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Jumat (3/10/2025).

Saat ini pihaknya belum memulai penyelidikan penyebab insiden tersebut lantaran fokus utama masih tertuju pada upaya kemanusiaan, khususnya evakuasi korban yang masih tertimbun reruntuhan.

"Kita lihat nanti, tapi yang jelas tetap nanti akan melakukan kegiatan (penyelidikan -red) proses, tapi yang utama sekarang ini adalah masalah kemanusiaannya dulu," ucapnya.

Nantinya penyelidikan teknis terkait penyebab runtuhnya bangunan akan dilakukan dengan melibatkan para ahli.

"Indikasi awal (penyebab runtuh -red) ya nanti dari teman-teman ahli yang bisa menjelaskan. Jadi nanti kalau sudah ada penjelasan itu kan lebih valid karena dengan saintis ya," ungkapnya.

Ia tak menepis dalam perkembangan terakhir, proses evakuasi menggunakan alat berat ini memang masih menemui kendala akibat struktur bangunan yang rapuh, sehingga tim di lapangan harus ekstra hati-hati.

Dari data terbaru yang dirilis hingga Sabtu (4/10/2025), tercatat total 14 korban meninggal dunia telah berhasil dievakuasi akan tetapi dalam kondisi meninggal dunia, sementara 103 orang selamat. Namun, masih ada 49 orang yang sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.

Saat ditanya mengenai kemungkinan adanya unsur kriminal dalam kasus ini, Nanang tidak memberikan jawaban pasti, termasuk soal salah satu isu yang mencuat adalah dugaan bahwa beberapa santri ikut terlibat dalam proses pembangunan atau renovasi bangunan yang runtuh.

"Ini kan harus dilihat dulu semuanya dari awal. Dari proses yang jatuh ini sudah kita file-kan, kita film-kan. Kita ambil dokumentasinya dan ini kan harus sampai keseluruhan," kata dia.

Wulan Intandari

Caption :

Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto memberikan keterangan kepada wartawan seusai meninjau lokasi kejadian ambruknya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Jumat (3/10/2025). // Dok : Wulan Intandari/ Republika.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |