MPW Muhammadiyah Gelar Rakornas, Dorong Inovasi Wakaf untuk Ekonomi Umat

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III di Hotel Borobudur, Jakarta. Kegiatan yang berlangsung pada 10–11 Oktober 2025 ini mengambil tema “Partisipasi Generasi Muda dan Inovasi Wakaf untuk Pemberdayaan Ekonomi Umat.”

Acara resmi dibuka oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti. Selanjutnya, penandatanganan kerja sama dilakukan antara pihak MPW PP Muhammadiyah dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Kemudian, pimpinan Persyarikatan turut menyaksikan penyerahan wakaf lintas-iman sebagai simbol kolaborasi sosial antarumat agama-agama.

Lebih dari 250 peserta hadir. Mereka terdiri atas pengurus MPW dari seluruh Indonesia, lembaga filantropi, akademisi, dan komunitas ekonomi umat.

Rakornas III menghasilkan Keputusan Induk Nomor 377/KEP/I.9/I/2025. Ini memuat arah kebijakan Wakaf Muhammadiyah (WakafMu) untuk periode 2026–2027. Di antaranya adalah, pembentukan Task Force Nasional Penguatan Kelembagaan, sertifikasi 500 nazir, serta penerapan sistem digital nasional WakafMu.

Program prioritas meliputi pendirian Pesantren Eco-Saintek, Gedung Filantropi Muhammadiyah, hingga Gerakan Wakaf Pohon Nasional. Ada pula pengembangan platform digital “wakaflink.id” dan program “One Province One Waqf Project” untuk menggali potensi wakaf unggulan di tiap wilayah.

Acara ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan. Menko Pangan menekankan pentingnya wakaf dalam ketahanan pangan nasional. Ia pun mengajak Muhammadiyah terus mengoptimalkan wakaf produktif demi kesejahteraan dan gizi bangsa.

Ketua MPW PP Muhammadiyah Buya Amirsyah Tambunan mengatakan, Rakornas III merupakan momentum strategis memperkuat semangat tajdid pengelolaan wakaf.

“Gerakan wakaf Muhammadiyah harus menjadi lokomotif pemberdayaan ekonomi umat. Generasi muda memiliki peran penting untuk menghidupkan inovasi, teknologi, dan kreativitas dalam membangun sistem wakaf produktif yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan,” ujar dia, dikutip Republika dari keterangan tertulis, Ahad (12/10/2025).

Acara juga diisi dengan Best Practice Wakaf Produktif dan Endowment Fund. Selain itu, para peserta juga turut menghadiri forum Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) untuk memperluas jejaring sinergi ekonomi syariah nasional.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |