Home > EV Monday, 13 Oct 2025, 09:16 WIB
Laba operasional LGEs di kuartal ketiga melampaui ekspektasi pasar.

MOBILLISTRIKNEWS.COM, SEOUL- Produsen baterai Korea Selatan LG Energy Solution mengumumkan laba operasional kuartal ketiganya hari ini akan naik sekitar 34 persen karena konsumen AS berbondong-bondong membeli kendaraan listrik (EV) untuk memanfaatkan insentif pemerintah yang berakhir pada 30 September.
Perusahaan baterai Korea Selatan, yang memasok baterai EV ke General Motors, dan Tesla memperkirakan laba operasionalnya mencapai 601 miliar won (420 juta dolar AS) selama periode Juli hingga September, naik dari laba 448 miliar won tahun sebelumnya.
Angka awal ini melampaui perkiraan laba sebesar 528 miliar won yang disusun oleh LSEG SmartEstimate yang cenderung lebih akurat dibandingkan perkiraan analis yang lebih konsisten.
“Labanya mungkin didorong oleh lonjakan penjualan EV di AS menjelang berakhirnya kredit pajak federal sebesar 7.500 dolar AS pada bulan September,” kata para analis sebagaimana dilansir oleh Reuters, Senin (13/10/2025).
LGES memperingatkan pada bulan Juli tentang perlambatan lebih lanjut dalam permintaan kendaraan listrik (EV) pada awal tahun depan karena penghapusan kredit pajak serta tarif impor AS yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump.
Saham LGES naik 1,5 persen di pasar yang lebih luas yang turun 1,4 persen.
Perusahaan akan menghasilkan laba operasional sebesar 236 miliar won, tidak termasuk insentif manufaktur baterai AS yang diterimanya berdasarkan Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS, kata perusahaan tersebut dalam pernytaannya.
LGES telah berupaya meningkatkan produksi baterai untuk sistem penyimpanan energi (ESS) guna mengimbangi lesunya permintaan kendaraan listrik dan meningkatkan laba pada paruh kedua tahun ini.
Perusahaan telah menandatangani kesepakatan senilai 4,3 miliar dolar AS untuk memasok Tesla dengan baterai sistem penyimpanan energi, karena produsen mobil AS tersebut berupaya mengurangi ketergantungan pada impor Tiongkok akibat tarif.
Pada bulan September, LGES mengalami kemunduran dengan pabrik baterai gabungannya dengan Hyundai Motor di Amerika Serikat. Pembangunan telah ditangguhkan menyusul penggerebekan imigrasi di fasilitas Georgia pada awal September yang menyebabkan penangkapan ratusan pekerja Korea Selatan.
CEO Hyundai Motor, Jose Munoz, mengatakan bulan lalu bahwa pabrik tersebut menghadapi penundaan operasional minimal dua hingga tiga bulan setelah penggerebekan tersebut.
LGES mengatakan awal bulan ini bahwa mereka akan secara bertahap melanjutkan perjalanan bisnis ke AS bagi karyawan dan subkontraktornya, sehari setelah pemerintahan Trump setuju untuk mengizinkan warga Korea Selatan bekerja pada peralatan di lokasi AS dengan visa sementara yang berlaku.