Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan pasar mobil nasional di 2025 makin terasa di industri pendukung otomotif, termasuk produsen ban. Penjualan kendaraan yang lesu bikin suplai ke pabrik mobil alias segmen Original Equipment Manufacturer (OEM) ikut melemah.
"Presentase OEM kita sekitar 26% tahun ini. Tahun lalu mungkin sedikit lebih tinggi, tapi nggak sampai 30%," ungkap President Director PT Bridgestone Tire Indonesia, Mukiat Sutikno kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/10/2025).
Penurunan permintaan dari pabrikan otomotif lokal memang tak bisa dipungkiri. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara nasional terus menunjukkan tren pelemahan sepanjang 2025.
Penjualan mobil di Indonesia periode Januari-September 2025 secara wholesales (dari pabrik ke dealer) di Indonesia pada Januari-September 2025 mencapai 561.819 unit, mengalami penurunan 11,3% year-on-year.
Meski suplai pasokan ke pabrikan mobil turun, namun permintaan terhadap ban dari segmen replacement tire atau ban pengganti untuk kendaraan yang sudah dipakai cukup besar. Karenanya justru terjadi anomali dimana keseluruhan penjualan justru naik.
Foto: Kondisi toko penjual ban mobil baru di Kampung Melayu sepi. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
Kondisi toko penjual ban mobil baru di Kampung Melayu sepi. (CNBC Indonesia/Chandra Dwi Pranata)
"Tapi secara keseluruhan ada kenaikan sekitar 7-8% sih dibandingkan tahun lalu," kata Mukiat.
Di tengah kondisi itu, pabrikan masih melihat peluang dari pasar replacement tire, terutama karena populasi kendaraan di Indonesia yang cukup besar.
"Untuk replacement, sebenarnya peluang besar karena current population di Indonesia itu sekitar 11-12 juta kendaraan," kata Mukiat.
Meskipun penjualan segmen OEM turun, Mukiat masih menilai ada peluang pertumbuhan industri otomotif dalam negeri, utamanya dari tingkat kepemilikan kendaraan pribadi masih rendah, sehingga ruang ekspansi masih terbuka.
"Tahun ini secara penjualan OEM memang turun dibandingkan tahun lalu. Tapi penetrasi kendaraan terhadap populasi di Indonesia kan masih sangat kecil di bawah sekitar 9%. Tentunya saya pribadi pun yakin dengan kondisi ekonomi yang kita harapkan bisa lebih membaik di tahun depan, ini lebih bisa mendorong pertumbuhan otomotif di tahun berikutnya," ujarnya.
(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penjualan Mobil Jeblok Parah, Terburuk Dalam 12 Bulan