Pengurus DPP PPP saat deklarasi capres 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ethical Politics merilis hasil analisis "Peta Perbandingan Kandidat Ketua Umum PPP Menuju Muktamar X tahun 2025" di Jakarta pada Selasa (16/9/2025). Dalam profil perbandingan kandidat, terdapat tiga sosok yang secara frekuensi pemberitaan muncul di media nasional. Mereka adalah Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dan Ketua Bappilu PPP 2024 Sandiaga Salahudin Uno.
Tim Riset Ethical Politics menggunakan empat instrumen perbandingan. Pertama, kapabilitas, elektabilitas dan akseptabilitas. Instrumen kedua menggunakan pengalaman partai politik. Ketiga, manajemen organisasi dan konflik. Keempat, frekuensi pemberitaan di media online. Hasil perbandingan KEA (kapabilitas, elektabilitas, akseptabilitas) ketiga kandidat memiliki skor yang hampir mirip karena sama-sama dikenal publik.
Dari instrumen pengalaman partai politik, Sandiaga sebelumnya merupakan petinggi Gerindra dan menjadi kader PPP sejak 14 Juni 2023. Sementara Amran merupakan teknokrat independen dan tidak berpartai. Adapun Mardiono memiliki karier dari pengurus DPC, bendahara DPW, kemudian ketua DPW PPP Banten, hingga ketua Majelis Pertimbangan PPP alias berkiprah 28 tahun di partai berlambang Ka'bah.
Tim Riset Ethical Politics juga menemukan fakta, ketiga kandidat ketua umum PPP tersebut memiliki pengalaman masing-masing dalam manajemen organisasi dan pengelolaan konflik. Amran dikenal tegas dalam memberantas mafia pangan dan pupuk dan kerap melalukan operasi senyap, namun belum berpengalaman menangani konflik internal partai.
Sedangkan Sandiaga pernah menghadapi situasi konflik saat isu SARA pada Pilgub DKI 2017 dan polarisasi saat berkontestasi sebagai cawapres 2019. Sandiaga memiliki gaya manajemen konflik cenderung akomodatif dan negosiatif tanpa konfrontasi yang keras.
Sementara Mardiono dengan pengalaman panjang di PPP telah mengalami sejumlah konflik internal partai dengan pendekatan kompromi. Dia mengedepankan konsensus dan menjaga harmoni untuk merangkul sejumlah faksi.
Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan menjelaskan, merujuk temuan itu, Mardiono memiliki peluang besar untuk kembali menjadi ketua umum PPP pada Muktamar X di Jakart. "Dari skor Analisis Peta Perbandingan Kekuatan Kandidat secara objektif kami melihat ketiga kandidat memiliki kekuatan maupun kelemahan," kata Hasyibulloh di Jakarta, Rabu (17/9/2025).