Polisi Bongkar Makam Siswa SD di Wonosobo yang Diduga Meninggal Akibat Bullying

5 hours ago 5

REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Polres Wonosobo melakukan ekshumasi terhadap makam TA (9 tahun), siswa kelas 3 SD di Kecamatan Kertek yang diduga meninggal akibat mengalami perundungan dari teman sekolahnya. Ekshumasi dilakukan guna memastikan penyebab kematian TA. 

Kasat Reskrim Polres Wonosobo AKP Arif Kristiawan mengungkapkan, proses ekshumasi terhadap makam TA telah dilakukan pada Kamis (9/10/2025). "Kecurigaan orang tua ada kekerasan semacam itu. Makanya untuk memastikan itu, kami melaksanakan tindakan ekshumasi kemarin," kata Arif ketika dihubungi, Jumat (10/10/2025). 

Dia menambahkan, ide untuk pelaksanaan ekshumasi diusulkan oleh tim penyidik. Setelah memberikan gambaran dan pemahaman, keluarga TA akhirnya menyetujui dan mengizinkan kepolisian melaksanakan ekshumasi. 

Arif mengatakan, proses ekshumasi dilaksanakan oleh tim dari Biddokkes Polda Jawa Tengah (Jateng). Dia mengungkapkan, ekshumasi mulai dilaksanakan pukul 09:00 WIB. Jenazah TA dibawa ke RSUD Wonosobo. Jasad TA dikebumikan kembali sekitar pukul 15:00 WIB.

"Jadi dari pihak keluarga ada yang bersama kami mengikuti jalannya autopsi itu," ujar Arif.

Arif mengatakan, pihaknya mendapat laporan soal kasus meninggalnya TA dari Polsek Kertek. "Ada dugaan, kecurigaan, dari orang tua, adanya bullying semacam itu," ungkapnya. 

Dia menambahkan, setelah memperoleh informasi tersebut, Polres Wonosobo segera melakukan penyelidikan. Menurut Arif, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa enam saksi. "Kami klarifikasi orang tua, guru, dan lingkungan. Kami akan memeriksa saksi-saksi yang ada di TKP dan bisa memberikan keterangan seperti apa peristiwa tersebut," ucapnya.

Arif menjelaskan, sebelum meninggal, TA sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo sejak Sabtu (4/10/2025). TA meninggal dunia pada Selasa (7/10/2025) malam. "Kami sampai saat ini masih pendalaman," ujar Arif.

Diselidiki Polisi

Seorang siswa kelas 3 SD berinisial TA (9 tahun) di Kecamatan Kertek, Wonosobo, Jawa Tengah, meninggal dunia setelah diduga dirundung oleh teman sekolahnya. Saat ini kasus tersebut sedang diselidiki Polres Wonosobo. 

Kasat Reskrim Polres Wonosobo AKP Arif Kristiawan mengungkapkan, pihaknya mendapat laporan soal kasus meninggalnya TA dari Polsek Kertek. "Ada dugaan, kecurigaan, dari orang tua, adanya bullying semacam itu," ungkapnya ketika dihubungi, Jumat (10/10/2025).  

Dia menambahkan, setelah memperoleh informasi tersebut, Polres Wonosobo segera melakukan penyelidikan. Menurut Arif, sejauh ini pihaknya sudah memeriksa enam saksi. "Kami klarifikasi orang tua, guru, dan lingkungan. Kami akan memeriksa saksi-saksi yang ada di TKP dan bisa memberikan keterangan seperti apa peristiwa tersebut," ucapnya.

Arif menjelaskan, sebelum meninggal, TA sempat dirawat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo sejak Sabtu (4/10/2025). TA meninggal dunia pada Selasa (7/10/2025) malam. "Kami sampai saat ini masih pendalaman," ujar Arif. 

Republika sudah menghubungi ayah TA, yakni Dedi Hendi Kusuma, untuk mengetahui kronologis peristiwa yang diduga menjadi penyebab meninggalnya TA. Namun Dedi menyampaikan belum bisa melayani wawancara karena masih menerima kunjungan tamu-tamu di kediamannya.

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |