REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya menghadirkan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan dunia industri, Universitas Nusa Mandiri (UNM) terus berinovasi melalui penerapan Program Rekognisi Kuliah 3+1.
Program ini merupakan model pembelajaran khas Kampus Digital Bisnis yang mengintegrasikan tiga tahun perkuliahan akademik di kampus dan satu tahun pengalaman magang di dunia industri.
Melalui program 3+1, mahasiswa tidak hanya dibekali pemahaman teoritis, juga kesempatan menerapkan ilmu mereka secara langsung di lingkungan kerja nyata. Pendekatan ini dirancang agar mahasiswa memiliki pengalaman profesional dan keterampilan praktis yang menjadi nilai tambah saat terjun ke dunia kerja.
Wakil Rektor II Bidang Non Akademik Universitas Nusa Mandiri, Arif Hidayat menjelaskan bahwa program 3+1 merupakan strategi konkret menciptakan lulusan yang siap kerja, adaptif, dan kompeten terhadap perubahan teknologi serta tuntutan industri modern.
Ia menegaskan, program 3+1 ini bukan sekadar kegiatan magang, tetapi bagian dari transformasi pendidikan di UNM. Mahasiswa belajar langsung di dunia industri selama satu tahun penuh, mengenal budaya organisasi, serta mengasah kemampuan profesional seperti komunikasi, kolaborasi, dan problem solving.
‘’Semua ini menjadi bekal berharga bagi mereka saat memasuki dunia kerja yang sesungguhnya,” jelasnya dalam keterangan rilis yang diterima, Jumat (10/10/2025). Ia menambahkan, kolaborasi antara kampus dan industri menjadi kunci keberhasilan program ini.
“Kami bekerja sama dengan berbagai mitra industri, lembaga profesional, dan perusahaan lintas sektor. Setiap mahasiswa ditempatkan di lokasi magang sesuai bidang studinya, mulai dari teknologi informasi, bisnis digital, komunikasi, hingga akuntansi. Dengan demikian, mereka benar-benar siap menghadapi tantangan nyata sesuai kompetensi yang dimiliki,” ujarnya.
Salah satu peserta program 3+1, Ahmad Fathurohman, mahasiswa Program Studi Informatika yang magang di PT Tribuana Global Grup, mengungkapkan manfaat yang dirasakan selama mengikuti magang.
“Selama magang, saya belajar bagaimana teori yang dipelajari di kampus bisa diterapkan secara langsung di dunia kerja. Saya juga belajar beradaptasi dengan ritme kerja industri dan memahami pentingnya profesionalisme dalam setiap tugas,” tuturnya.
Selanjutnya, Arif menegaskan melalui Program Rekognisi Kuliah 3+1, UNM menegaskan komitmennya dalam membangun sistem pendidikan yang terarah, aplikatif, dan berorientasi pada kebutuhan industri.
“Sebagai Kampus Digital Bisnis, UNM terus mencetak lulusan yang profesional, inovatif, dan berdaya saing tinggi, siap menjadi bagian dari ekosistem ekonomi digital Indonesia yang terus berkembang,” tegasnya.