Robotic Skin Sparing Mastectomy, Alternatif Baru untuk Pasien Kanker Payudara

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di ruang operasi RSU Bunda Jakarta, terlihat kemajuan besar dunia medis Indonesia. Lengan-lengan robot berwarna putih bergerak perlahan dan presisi, membantu tim dokter menjalankan operasi pengangkatan kanker payudara tanpa sayatan besar.

Teknologi ini dikenal dengan nama Robotic Skin Sparing Mastectomy, metode yang kini menjadi alternatif baru bagi para penyintas kanker payudara di Tanah Air. Dokter spesialis bedah onkologi RSU Bunda Jakarta dr Reza Musmarliansyah, Sp.B, Subsp.Onk (K) menjelaskan perbedaan signifikan antara teknik konvensional dan metode robotik.

“Kalau operasi mastektomi biasa, sayatannya besar, dari bagian tengah sampai ke sisi luar payudara. Dengan teknologi robotik, sayatan hanya kecil di area tersembunyi, tapi jangkauannya jauh lebih luas dan presisi,” ujarnya di diskusi media pada Jumat (10/10/2025).

Menurutnya, sistem robotik ini memungkinkan dokter melihat dan bekerja di area yang sulit dijangkau tanpa perlu membuka jaringan tubuh secara lebar. Dengan bantuan kamera dan lengan robot yang dapat berputar hingga 540 derajat, dokter dapat mengangkat jaringan tumor dengan lebih akurat sekaligus menjaga ketebalan kulit agar tidak mengalami nekrosis atau kematian jaringan.

“Robot membantu kami memastikan kulit tetap sehat, tidak mati, dan bentuk payudara bisa direkonstruksi dengan baik. Jadi bukan hanya aspek medis, tapi juga estetika pasien yang kami jaga,” kata dr Reza.

Selain hasil yang lebih rapi, keuntungan lain dari operasi robotik ini adalah masa pemulihan yang jauh lebih singkat. Dr Reza menjelaskan, pasien operasi konvensional biasanya dirawat hingga lima hari dengan luka yang cukup besar dan perawatan intensif. Sedangkan dengan bantuan teknologi ini, pasien bisa pulang hanya dalam tiga atau empat hari.

“Luka lebih kecil, rasa nyeri lebih ringan, obat-obatan pascaoperasi juga tidak sebanyak biasanya,” kata dia. Dengan demikian, pasien dapat kembali beraktivitas lebih cepat, dan risiko infeksi luka pun jauh berkurang.

Dalam kolaborasi itu, dokter bedah plastik rekonstruksi dan Estetik RSU Bunda Jakarta dr Afriyanti Sandhi, SpBP-RE, FLB, MARS, memegang peranan penting. Ia bertugas mengembalikan bentuk payudara pascaoperasi agar pasien tidak kehilangan rasa percaya diri.

“Tugas kami adalah membantu pasien kembali merasa utuh. Dengan teknik robotik, jaringan sehat yang tersisa bisa dipertahankan lebih banyak. Itu sangat membantu dalam proses rekonstruksi,” ujar dr Sandi. 

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |