Menteri Maman: KUR Perumahan Rp130 Triliun Jadi Peluang Besar UMKM

5 hours ago 1

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyatakan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perumahan yang baru dialokasikan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merupakan peluang besar bagi UMKM. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menyatakan Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor perumahan yang baru dialokasikan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto merupakan peluang besar bagi UMKM.

Saat berkunjung ke Heritage Center di Jakarta, Jumat (19/9/2025), Maman menjelaskan program ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hunian layak masyarakat, tetapi juga membuka peluang usaha di sektor perumahan, mulai dari produsen batako, pasir, material bangunan, hingga jasa konsultan.

“Saya mendorong masyarakat memanfaatkan ini sebaik-baiknya. Bunga KUR yang biasanya sekitar 15 persen kini hanya 5–6 persen. Skemanya mirip dengan UMKM, hanya plafonnya diperbesar,” katanya.

Program KUR sektor perumahan adalah inisiatif pemerintah yang mengalokasikan dana sebesar Rp130 triliun pada tahun ini untuk membantu masyarakat memiliki hunian. Program ini bertujuan mengatasi kekurangan pasokan perumahan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari total alokasi, Rp117 triliun diperuntukkan bagi sisi suplai, mencakup pengembang perumahan, penyedia jasa konstruksi, serta pelaku UMKM bahan bangunan. Sementara Rp13 triliun dialokasikan untuk sisi permintaan, yang dapat dimanfaatkan UMKM perseorangan guna mendukung kegiatan usaha mereka.

Mekanismenya, pemerintah memberikan subsidi bunga agar suku bunga pinjaman menjadi lebih terjangkau, yakni sekitar 5–6 persen.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyatakan program KUR perumahan berpotensi menyerap hingga 9 juta tenaga kerja.

“Angka ini tidak hanya mencakup tenaga kerja langsung di sektor konstruksi, tetapi juga efek domino pada industri terkait, mulai dari semen, baja, kayu, hingga jasa transportasi. Ini adalah angin segar bagi perekonomian Indonesia yang saat ini membutuhkan suntikan, khususnya untuk penciptaan lapangan pekerjaan,” ujar Anindya di Jakarta, Selasa (16/9/2025).

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |