2 Dapur MBG Ini Positif Tercemar Bakteri, Operasional Disetop Sementara

4 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau (Kepri) memastikan, dua dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun dihentikan sementara. Langkah itu diambil usai hasil uji laboratorium yang menunjukkan adanya kontaminasi bakteri.

Kepala Regional SPPG Kepri Anindita Ayu mengatakan, Balai Labkesmas Kota Batam telah memeriksa sampel dari kedua dapur itu di laboratorium. Hasilnya menunjukkan, kedua dapur di wilayah Meral dan Sungai Lakam tersebut positif mengandung bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli.

“Ya, benar. Dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji laboratorium. Saat ini, keduanya sudah dihentikan sementara,” ujar Anindita saat dihubungi Antara di Batam, Sabtu (11/10/2025).

Ia menjelaskan, dapur-dapur yang terbukti tidak memenuhi standar kebersihan langsung ditindaklanjuti. Pihaknya menerapkan penghentian operasional sementara atas kedua dapur itu. Pihak pengelola masing-masing dapur MBG itu pun diwajibkan memperbaiki sarana pengolahan makanan.

Selain itu, seluruh pengelola diwajibkan mengurus sertifikasi dapur. Menurut Anindita, hal itu sebagai langkah perbaikan dan peningkatan mutu.

“Untuk seluruh SPPG di Kepri, kami sudah instruksikan agar segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini. Ini langkah penguatan agar semua dapur memenuhi standar keamanan pangan,” katanya.

Menurut Anindita, saat ini ada 123 dapur SPPG di Kepri. Sebanyak 91 unit di antaranya berstatus operasional aktif. Adapun sisanya masih dalam proses persiapan.

Anindita menjelaskan, untuk peninjauan lapangan, tim dari pusat akan berfokus pada dapur-dapur yang sedang dihentikan sementara.

“Tim pusat akan melakukan audit khusus pada dapur yang ditemukan bermasalah, bukan seluruh dapur di Kepri,” ujarnya.

Ia menambahkan koordinasi terus dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) guna memastikan kualitas makanan bergizi yang disalurkan ke anak-anak tetap aman dan layak konsumsi.

“Kami ingin memastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, higienis dan sesuai standar gizi,” kata dia.

sumber : Antara

Read Entire Article
Perekonomian | Teknologi | Alam | Otomotif | Edukasi | Lifestyle |